MAKASSAR—Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel, Andi Eka Prasetya menyambut baik pelaksanaan Workshop konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik yang merupakan kebijakan nasional dalam rangka penguatan komitmen pemerintah dalam melaksanakan transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Andi Eka berterima kasih kepada pihak penyelenggara dalam hal ini Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) bekerjasama dengan Direktur Jenderal Energi baru, terbarukan dan konservasi energi Kementrian ESDM Republik Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Saya sangat menyambut baik kegiatan seperti ini, karena hal ini merupakan kebijakan nasional dalam rangka penguatan komitmen pemerintah dalam melaksanakan transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060,” ucap Andi Eka Prasetya, Selasa (7/11/2023) kemarin.
Dikatakan bahwa, Pemprov Sulsel untuk mendorong percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterei (KBLBB) telah menggunakan beberapa kendaraan motor listrik sebagai kendaraan operasional.
Lanjutnya, mendukung atau mensupport siswa-siswi SMK di Sulsel untuk berinovasi membuat kendaraan listrik seperti yang telah dilakukan siswa siswi SMKN 2 Pangkep yang berhasil membuat mobil listrik “Jipand” dengan bekerjasama perusahaan yang memiliki lisensi mobil listrik.
“Jipand” tersebut telah digunakan oleh Gubernur Sulsel bersama Forkopimda sebagai mobil inspeksi pasukan pada saat upacara Peringatan Hari kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 2023 lalu,” sebut Eka.
Andi Eka Prasetya berkata juga mengaku transisi energi ini harus adil, terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang.
“Salah satu upaya pemerintah mempercepat terwujudnya ekosistem KBLBB dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan bermotor listrik berbasis baterei, mengurangi impor BBM, mendukung penurunan emisi gas rumah kaca termasuk tentunya emisi suara kendaraan,” jelasnya.
Lebih jauh dia menyebutkan sebagai tindak lanjut Perpres ini dan untuk mengatasi kendala keterjangkauan harga kendaraan sepeda motor listrik berbasi baterei bagi masyarakat maka dengan ini pemerintah menjalankan program konversi sepeda motor dengan motor penggerak BBM menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai.
Program ini berupa bantuan potongan biaya konversi sebesar Rp7 juta untuk setiap motor konversi dengan target paling banyak 50.000 motor listrik pada tahun 2023 dan 150.000 pada tahun 2024.
Menjalankan program ini diperlukan komitmen yang kuat untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai serta sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dalam melakukan konversi motor listrik.
“Kedepannya kami harapkan kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan,terutama bagi adik-adik pelajar SMK agar menjadi tenaga terampil sebagai bentuk dukungan program konversi sepeda motor dengan penggerak motor BBM menjadi motor listrik berbasis baterai khususnya di Provinsi Sulsel,” pungkasnya. (*/4dv)

















