MAKASSAR—Menindaklanjuti arahan PJ Gubernur Sulsel, Kadis Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel, Andi Eka Prasetya, Pjs Wali Kota, Andi Arwin Azis, Kadis Perindag Makassar, Arlin Ariesta bersama Pertamina melakukan pengecekan langsung di salah satu SPBU sekaligus Pangkalan LPG 3 Kg di Makassar, pada Jumat (18/10/2024).
Kadis ESDM Sulsel mengemukakan, pengecekan ini berawal dari informasi masyarakat yang disampaikan ke Pj Gubernur Sulsel terkait antrian panjang dan kelangkaan BBM di SPBU.
“Berawal dari infomasi masyarakat yang di sampiakan ke Pak Gubernur tentang antrian panjang dan kelangkaan BBM maka kami tindak lanjuti sesuai arahan Pak Gubernur dan merintahkan kami, maka saya memerintahkan seluruh cabang dinas di Sulsel melihat kelapangaan, melihat SPBU terkait informasi dari masyarakat, ternyata keluhan itu benar dan kita bergerak cepat untuk tindak lanjuti maka kami koordinasi Pertamina untuk turun kelapangan hari ini dan jadi sampel adalah kota Makassar,” ucap Andi Eka.
Ia mengaku, dari hasil intervensi yang dilakukan, pihak Pertamina segera memberikan solusi dan antispasi yang terjadi di SPBU.
“Pada prinsipnya kami intervensi pihak Pertmina dan mereka segera memberikan solusi dan antisipasi yang terjadi di SPBU,semua langkah-langkah telah diambil pertamina, semua hal-hal kendala yang di hadapi di selesaikan, kami secara lansung monitor juga stok dr penampungan dan stok untuk kota Makassar aman, begitu juga untuk LPG aman,” ujarnya
Kadis ESDM Sulsel meminta Pertamina bersama Hiswana Migas menhaga ketersediaan BBM dan LPG di seluruh wilayah di Sulsel.
“Apa yang dilakukan hari ini ada sampel di kota Makassar, tapi saya sudah sampaikan seluruh sulsel harus aman, bahkan Hiswana Migas dan Pertamina harus memastikan di SPBU ada BBM menjaga kelancaran, bahkan sempat kami menawarkan jalan yag macet seperti di camba, saya menyarankan minta pengawalan, dan dia akan lakukan itu, kayak di bone bisa terjadi kemacetan dan kendala distribusi, kami Dinas ESDM laporkan hasil tinjau ini dan langkah konkrit di kerjakankan,” tukasnya.
Dia menambahkan salah satu penyebabnya adanya antrian karena turunnya harga BBM sehingga memicu banyaknya pembelian.
“Pengaruh turunnnya harga BBM itu salah satu memicu banyaknya pembelian. Alhamdulillah antisipasi pertamina semua stok aman, aplikasi pembelian BBM yang butuh waktu mungkin ada antrian, distribusi BBM,” pungkasnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampow mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan BBM dan LPG bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
“Kondisi stok BBM di wilayah Sulawesi Selatan yang mana dipenuhi dari Integrated Terminal Makassar, Fuel Terminal Parepare dan Fuel Terminal Palopo dalam kondisi yang aman. Total stok untuk ketiga depot BBM tersebut untuk jenis Gasoline (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) sebanyak 30 ribu KL, untuk jenis Gasoil (Solar, Dexlite dan Pertadex sebanyak 13 ribu KL, kondisi stok dalam kondisi yang aman, masyarakat tidak perlu panic buying,” terangnya.
“Jam operasional di Fuel Terminal beroperasi selama 24 jam dengan tetap memperhatikan aspek HSSE. Serta untuk memperlancar distribusi dari Fuel Terminal ke SPBU, kami menambah Mobil Tangki dengan spot charter sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi,” tambah Fahrougi.
Fahrougi juga menyampaikan kondisi umum stok LPG di Sulawesi Selatan dalam kondisi yang aman.
“Stok di Integrated Terminal Makassar per Kamis (17/10) sebanyak 8,6 ribu Metric Ton dan telah ditambah penyaluran LPG ke masyarakat. Dengan adanya tambahan tersebut masyarakat diminta untuk tidak panic buying, membeli LPG di Pangkalan/Agen resmi Pertamina, karena sudah tentu terjamin kualitas dan juga harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET),” tandasnya.
Sementara itu, Sales Area Manager Retail Sulselbar Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Rainier Axel Siegfried Parlindungan Gultom mengatakan bahwa pihaknya berfokus pada pelayanan maksimal.
“Dalam beberapa hari terakhir, Kami menambah suplai Pertalite 10% diatas rata-rata harian normal. Kami tetap berupaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, kita lihat saat ini dari data penjualan harian untuk Pertamax periode minggu pertama dan kedua bulan Oktober dibandingkan bulan September naik 28,5% dari konsumsi normal harian.
Kemudian seiring turunnya harga BBM Jenis Bahan Bakar Umum (JBU) membuat penjualan harian Pertalite pada periode yang sama turun 3,9%. Sedangkan penjualan harian Solar periode minggu pertama dan kedua bulan Oktober dibanding bulan September naik 0,36%,” ucap Rainier.
Rainier menjelaskan kendala lainya yaitu adanya longsoran dan perbaikan jalan di Jalur Tompoladang antara Maros dan Bone yang membuat rute distribusi memerlukan penyesuaian.
“Pertamina menyiapkan Regular Alternatife Emergency (RAE) dari Fuel Terminal terdekat ke lokasi SPBU terdampak,” jelasnya.
Kondisi lainnya terlihat disalah satu pangkalan LPG 3 Kg di kota Makassar.
“Kami telah melakukan extra dropping/penambahan penyaluran di wilayah Kota Makassar per hari ini sebanyak 16.800 tabung atau setara dengan 27% dari penyaluran harian, yang mana ini dilakukan untuk menjaga kondusifitas masyarakat dalam mencukupi kebutuhan keseharian,” terang Rainier. (*/4dv)