Advertisement - Scroll ke atas
Makassar

Kepala Dinas Pertanahan Makassar Ikuti Rakor Perencanaan Ducting Proyek SJUT

913
×

Kepala Dinas Pertanahan Makassar Ikuti Rakor Perencanaan Ducting Proyek SJUT

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Pertanahan Makassar Ikuti Rakor Perencanaan Ducting Proyek SJUT
Kepala Dinas Pertanahan Kota Makassar, Dra. Hj. Sri Sulsilawati, M.Si, menghadiri Rapat Koordinasi Perencanaan Ducting untuk Proyek Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di Balai Kota Makassar, Kamis (25/9/2025).

MAKASSAR—Kepala Dinas Pertanahan Kota Makassar, Dra. Hj. Sri Sulsilawati, M.Si, menghadiri Rapat Koordinasi Perencanaan Ducting untuk Proyek Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di Balai Kota Makassar, Kamis (25/9/2025).

Rakor ini dipimpin langsung Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, didampingi Sekda Kota Makassar Andi Zulkifly Nanda, serta Komisaris PT Tiga Permata Bersinar Ricky Fandi. Turut hadir para kepala OPD terkait, termasuk Dinas PU, Distaru, Dishub, Dinas Kominfo, Dinas PTSP, PDAM, hingga para camat di wilayah strategis.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Proyek SJUT sendiri merupakan langkah strategis Pemkot Makassar dalam menata kabel listrik, telekomunikasi, dan pipa utilitas agar terintegrasi di bawah tanah. Melalui sistem ducting, kota ditargetkan bebas kabel udara sehingga lebih rapi, aman, dan modern.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanahan, Sri Sulsilawati, menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh kelancaran program ini, khususnya terkait tata kelola aset dan kepastian lahan.

“Perencanaan ducting ini harus sejalan dengan penataan ruang dan kepastian status tanah. Kami siap mendampingi agar proyek berjalan sesuai regulasi dan tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” ujarnya.

Wali Kota Munafri menekankan perlunya perencanaan matang agar program SJUT bisa berkelanjutan tanpa monopoli. Ia membuka peluang kerja sama dengan berbagai provider dan investor agar pembangunan bisa serentak di banyak ruas jalan.

Sekda Zulkifly Nanda menambahkan, sesuai regulasi terbaru, skema pembiayaan tidak lagi berbasis sewa, melainkan retribusi daerah. Karena itu, kolaborasi lintas sektor dan pihak swasta dinilai sangat penting untuk mendukung percepatan proyek.

Sementara itu, PT Tiga Permata Bersinar memaparkan rencana teknis pembangunan tahap awal di enam ruas jalan utama dengan investasi lebih dari Rp33 miliar. Proyek ini ditargetkan mulai berjalan awal 2026.

Kehadiran Kepala Dinas Pertanahan dalam rakor ini menegaskan bahwa penataan lahan dan kepastian aset menjadi fondasi penting dalam pembangunan infrastruktur bawah tanah menuju Makassar sebagai kota cerdas. (Ag4ys/4dv)

error: Content is protected !!