MAROS – Libur awal tahun, dimanfaatkan sebagaian besar warga masyarakat untuk menikmati indahnya sejumlah obyek, Rabu (1/1/2020). Tak pelak, membuat sejumlah obyek wisata dipadati pengunjung.
Demikian juga halnya dengan taman wisata air terjun Alam Bantimurung, yang terletak di lereng G. Bulusaraung, kurang lebih 12 kilometer dari kota Maros, nampak dipadati ribuan pengunjung dari berbagai daerah bukan hanya dari wilayah Sulawesi Selatan.
Bahkan, jurnalis Mediasulsel.com tiba di lokasi pada sekitar jam 14.00 Wita, ratusan kendaraan bermotor milik pengunjung tak lagi dapat mendekat ke pintu utama dikarenakan ruas jalan sudah dipadati kendaraan parkir di bahu jalan.
Demikian juga saat antri beli tiket, pengunjung harus rela berdesakan untuk berebut hingga ke pintu loket, ironisnya meski pengunjung padat.
Saat Mediasulsel.com antri untuk mendapatkan tiket, dari 2 loket penjualan tiket yang ada, hanya satu yang difungsikan, dengan hanya 1 titik penjualan.
Menurut salah satu pengunjung, yang berhasil ditemui Mediasulsel.com saat hendak mengantri membeli tiket dan mengaku berasal dari Malang Jawa Timur, M. Taufiq Saleh Saguanto, pengelola seperti tidak tanggap dengan kemungkinan terjadinya ledakan pengunjung di liburan awal tahun. Sehingga pengunjung kehabisan waktu untuk mengantri dibandingkan dengan menikmati obyek wisatanya.
Selain itu, meski cukup menarik menurut Taufiq pengelola kelihatan kurang peduli dengan kebersihan lingkungan, hal itu nampak dari kurangnya tempat pembuangan sampah yang disediakan di lokasi wisata air terjun tersebut.
“Sebetulnya secara keseluruhan lokasi ini cukup menarik, namun pengelola seperti kurang care dalam menjaga kebersihan, karena kurang disediakan tempat pembuangan sampah, bahkan saya kesulitan mencari tempat buang sampah, saat hendak buang sampah,” tegas Taufiq.
Senada diungkapkan Aprisilia, pengunjung remaja asal kota Makassar, yang mengaku harus kehilangan banyak waktu hanya untuk jalan dari tempat parkir menuju loket, mengantri memperoleh tiket dan mengantri di kamar mandi saat hendak ganti baju.
“Jauh banget jalannya dari lokasi parkir, ditambah ngantri beli tiket yang lumayan lama, demikian juga saat ngantri di kamar mandi saat hendak ganti baju, total kami kehilangan waktu hampir 1 jam, sebelum menikmati tempatnya,” terang Aprisilia ketus.
Terlebih suasana hujan yang terjadi di lokasi juga menambah berkurangnya kenyamanan pengunjung, beberapa Gazebo yang disewakan dengan harga Rp75 ribu hingga Rp100 irbu, meski tetap juga habis disewa pengunjung, tapi hampir kesemuanya basah oleh air hujan.
“Gak papa tempatnya basah, karena kita ke sini kan memang mau main air,” ungkap salah satu pengunjung yang enggan disebutkan namanya. (464ys)




















