Advertisement - Scroll ke atas
Biro Humas Pemprov Sulsel

Lihat Mansyur, Liestiaty: Tindakan Orang Tuanya Sangat Keji

495
×

Lihat Mansyur, Liestiaty: Tindakan Orang Tuanya Sangat Keji

Sebarkan artikel ini

MAKASSAR – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Sulsel, Andi Ilham Gazaling mendampingi ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulsel Liestiaty F. Nurdin, melihat lansung Mansyur yang merupakan korban penganiayaan dan penyekapan oleh orang tuanya sendiri,Di UPT Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Sulsel (18/10).

Liestiaty F. Nurdin, mengaku tindakan yang dilakukan orang tua mansyur sangat keji karena korban diikat sepanjang hari dan diberi makan hanya satu kali sehari.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

“Setelah melihat dan mendengar cerita Mansyur, tindakan orang tuanya sangat keji karena mengikat korban di kamar mandi dan memberi makan hanya seadanya, sehingga patut diberi hukuman berat,” Ungkap Liestiaty.

“Coba kita bayangkan,korban tangannya diikat,jadi bagaimana caranya dia makan sehingga sangat kasihan,termasuk hilang masa remajanya,” Jelasnya.

Istri Gubernur Sulsel menyebutkan sekarang korban terus didampingi psikolog dari Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DPPPA) provinsi Sulsel.

“Korban Mansyur saat ini terus mendapatkan pendampingan psikolog dengan diajar berbagai hal, baik menulis, membaca, mengaji, bahkan rencana akan dibawa kembali ke DPPPA kabupaten Bulukumba, agar mendapatkan pendampingan dan penanganan yang lebih lagi,” sebutnya.

Lebih jauh Liestiaty mengaku, PKK Provinsi Sulsel sendiri terus melakukan kerjasama dengan dinas terkait dalam mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak akan bahaya kekerasan dan pelecehan seksual.

“Kalau Kami PKK selalu mengsosialisasikan dan Membinging anak-anak untuk tetap waspada dan sadar akan ancaman pelecehan seksual yang terkadang dilakukan orang terdekat, termasuk menyampaikan ada daerah ditubuh yang tidak boleh disentuh oleh siapapun,” Tegasnya.

“Anak-anak juga diajarkan untuk bisa melawan dan meminta tolong apa bila mendapat ancaman atau tindakan pelecehan,minimal harus berteriak,serta keluarga didorong untuk terus melakukan pengawasan kepada anak, karena dengan perkembangan tekhnologi mereka dengan mudah bisa mengakses hal-hal yang negatif,” Tutupnya.

Sementara itu Kadis PPPA Provinsi Sulsel, menambahkan,Pemulangan Mansyur kekampung halamannya yaitu kabupaten Bulukumba akan segera dilakukan, minimal paling lambat besok.

“Setelah 5 hari ditangani DPPPA melalui P2TP2A, Kondisi korban mansyur terus membaik, sehingga akan segera dipulangkan kekampung halamannya dikabupaten Bulukumba,” Jelas Ilham A Gazaling.

“Korban akan ditangani oleh DPPPA kabupaten Bersama keluarganya sehingga diharapkan bisa semakin baik,” Tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya kasus penganiayaan dan penyanderaan terhadap anak bernama mansyur yang dilakukan oleh orang tua kandungnya sendiri terjadi di Kecamatan Gantarang, Kelurahan Galanggang Kabupaten Bulukumba.

Mansyur disekap orang tua kandungnya yakni Penni dan Humairah selama sembilan tahun di kamar mandi atau WC,dan diberi makan serta dipekerjakan secara tidak wajar.

Peristiwa itu terkuak setelah Mansyur berhasil lolos dengan cara menggigit pintu WC dan lari. Mansyur lalu dirujuk ke Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sulsel yang merupakan naungan Dinas Permberdayaan Perempuan dan perlindungan anak (DPPA) sulsel untuk mendapat pertolongan. [*]

error: Content is protected !!