MAKASSAR—“Sesak nafas, ya Allah…” itulah suara terakhir Muhammad Akbar Basri alias Abay, fotografer Humas DPRD Makassar, yang terjebak di lantai 3 Gedung DPRD saat kobaran api membesar, Jumat (29/8/2025) malam. Dengan napas terengah ia masih sempat mengirim video dan pesan perpisahan di grup WhatsApp sebelum akhirnya WhatsApp-nya senyap dan dirinya ditemukan tak bernyawa.
Api yang membakar Gedung DPRD Makassar berawal dari aksi demonstrasi mahasiswa yang berujung ricuh di Jalan AP Pettarani. Dalam kepanikan, banyak orang berusaha menyelamatkan diri, namun Abay justru sibuk membantu rekannya mengevakuasi diri. Ia terlambat menyelamatkan dirinya sendiri, hingga akhirnya terjebak di dalam gedung yang dipenuhi asap pekat.
Di tengah situasi genting itu, Abay mengirim tiga video singkat ke grup WhatsApp Media DPRD. Video pertama dikirim pukul 21.47 WITA, disusul pukul 21.55, dan terakhir pukul 22.03. Rekaman itu gelap, hanya terdengar suaranya yang berat dan sesak. “Sesak nafas, ya Allah…” ucapnya lirih.
Pesan lain yang ia tinggalkan makin menyayat hati: “Nda bisa kak (keluar), kalau keluar selesaika.” Pukul 22.30 WITA, WhatsApp Abay sudah tak lagi aktif. Rekan-rekannya yang mencoba menghubungi tak mendapat jawaban.
Di grup WhatsApp staf DPRD, Abay juga sempat menuliskan pesan terakhir: “Bismillah, mohon maaf kalau ada salahku semua. Sehat-sehatki nah. Dikepung nda bisa apa-apa, nda bisaa. Mohon doata, kasihan.”
Sekitar pukul 01.16 WITA, kabar duka itu akhirnya tersebar. Abay ditemukan sudah tak bernyawa oleh tim BPBD dan petugas gabungan. Jenazahnya dievakuasi dengan kantong mayat oranye bersama korban lain, Sarinawati (26), staf perempuan DPRD Makassar. Keduanya sempat dibawa ke RS Bhayangkara sebelum dipulangkan ke rumah duka masing-masing.
Tragedi kebakaran Gedung DPRD Makassar itu sendiri menelan empat korban jiwa. Mereka yang gugur dalam insiden tersebut adalah:
- Syaiful, Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, meninggal setelah melompat dari lantai 4.
- Ubay (Muhammad Akbar Basri), fotografer Humas DPRD Makassar, terjebak di lantai 3 dan ditemukan tewas terbakar.
- Sarina, ajudan anggota DPRD Makassar Andi Tenri Uji (PDIP), ditemukan hangus terbakar setelah api berhasil dipadamkan.
- Budi, anggota Satpol PP, meninggal setelah nekat melompat dari lantai 4 karena terjebak api.
Mereka tak pernah menyangka malam itu adalah napas terakhirnya di dunia. Semoga amal ibadah mereka diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Sabtu (30/8/2025) pagi, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin datang melayat ke rumah duka Abay di Jalan Balang Baru II, Kecamatan Tamalate. Ia hadir bersama Sekda Kota Makassar Andi Zulkifly Nanda serta Kadis Kominfo Makassar, Muhammad Roem.
Kehadiran Munafri disambut penuh haru keluarga besar almarhum. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Abay dan memastikan segala kebutuhan pemakaman hingga takziah akan difasilitasi Pemkot Makassar.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Makassar, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum,” ucapnya.
Munafri juga mengenang Abay sebagai sosok yang pernah dekat dengannya sejak awal perjalanan karier.
“Saya ingat dulu, saya ajak almarhum bergabung lewat Fraksi Golkar di DPRD. Beliau kemudian dikenal sebagai fotografer di humas DPRD dan fraksi,” kenangnya.
Selain melayat ke rumah Abay, Munafri juga berencana mengunjungi rumah duka korban lain. Ia menegaskan, Pemkot Makassar akan memberikan perhatian penuh kepada keluarga para korban tragedi kebakaran Gedung DPRD Kota Makassar. (*)
