ACEH—PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam pemulihan wilayah terdampak bencana dengan melakukan pembersihan Puskesmas Rantau di Posko Aceh Tamiang, Aceh, pada Minggu (14/12/2025). Upaya ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan layanan kesehatan masyarakat pascabencana.
Meski telah memasuki dua minggu pascabencana, kehadiran Pertamina tidak hanya sebatas penyaluran bantuan, tetapi juga mendampingi warga secara langsung di lapangan. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Peduli, para relawan dikerahkan untuk membantu pemulihan fasilitas vital masyarakat.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron mengungkapkan bahwa relawan Pertamina Peduli tidak hanya fokus pada distribusi energi BBM dan LPG, tetapi juga aktif dalam kegiatan kemanusiaan dan pemulihan lokasi terdampak.
“Relawan Pertamina Peduli hadir di berbagai lokasi, di Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh. Mereka mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, sehingga Pertamina dapat menyalurkan bantuan yang memang diperlukan oleh masyarakat setempat,” jelas Baron.
Aceh Tamiang menjadi salah satu wilayah prioritas karena sempat terisolasi akibat akses jalan terputus. Selain menyalurkan bantuan kebutuhan hidup, relawan juga memberi perhatian serius pada aspek kesehatan dan sanitasi yang sangat dibutuhkan warga.
Pada Minggu, 14 Desember 2025, tujuh relawan yang merupakan Perwira Pertamina bersama relawan Wanadri mulai melakukan pembersihan Puskesmas Rantau. Untuk mendukung kegiatan tersebut, disiapkan satu unit truk tangki air berkapasitas 7.000 liter guna mempercepat proses pembersihan area fasilitas kesehatan tersebut.
Komandan Posko Pemulihan Pertamina Aceh Tamiang, Ridha Handika Putra, menjelaskan bahwa pemulihan Puskesmas Rantau dilakukan secara bertahap selama tiga hari agar layanan kesehatan dapat segera kembali beroperasi pascabencana banjir dan longsor.
“Hari pertama kami fokus membuka akses menuju Puskesmas sekaligus melakukan pembersihan tahap awal dan pengeluaran barang-barang terdampak. Hari kedua dilanjutkan dengan pembersihan lumpur di seluruh area fasilitas, dan pada hari ketiga akan dilakukan pembersihan akhir sekaligus penyerahan genset untuk mendukung operasional layanan kesehatan,” ujar Ridha, yang dalam kesehariannya merupakan Operator I HVU II, Kilang Pertamina International Refinery Unit III Plaju.
Puskesmas menjadi fasilitas penting bagi warga, terutama memasuki hari ke-18 pascabencana ketika keluhan kesehatan mulai meningkat, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), ruam kulit, diare, serta luka terbuka akibat benturan atau benda tajam. Kelompok lanjut usia juga membutuhkan akses obat-obatan secara rutin.
“Karena itu, penting bagi kami untuk segera membantu pemulihan layanan kesehatan di lokasi ini. Tidak hanya untuk penanganan medis awal, tetapi juga untuk mendata kondisi kesehatan warga terdampak agar bantuan dapat diberikan secara tepat sasaran,” tambahnya.
Sementara itu, Satuan Pengamanan Puskesmas Rantau, Fairul Anwar, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan Pertamina dan para relawan.
“Kami benar-benar berterima kasih kepada Relawan Pertamina Peduli dan Pertamina. Di kondisi seperti ini, bantuan yang datang sangat berarti buat kami. Dari membuka akses, membersihkan puskesmas, sampai bantuan air bersih dan genset, semuanya sangat membantu supaya Puskesmas Rantau bisa cepat dipakai lagi oleh warga yang butuh berobat,” ujar Fairul. (*)















