Advertisement - Scroll ke atas
Sulsel

Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Sulsel dan BI Gelar Forum Investasi Hijau

1636
×

Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Sulsel dan BI Gelar Forum Investasi Hijau

Sebarkan artikel ini
Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Sulsel dan BI Gelar Forum Investasi Hijau
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sulsel menggelar Dedicated Team Meeting Forum PINISI SULTAN 2025, Selasa (22/4), di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel.

MAKASSAR—Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sulsel menggelar Dedicated Team Meeting Forum PINISI SULTAN 2025, Selasa (22/4), di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel.

Pertemuan ini menjadi ajang konsolidasi strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah melalui investasi dan hilirisasi yang mengedepankan konsep green dan blue economy.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Forum yang mengangkat tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Melalui Investasi dan Hilirisasi Berbasis Green and Blue Economy” ini dihadiri Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Kepala Perwakilan BI Sulsel Rizki Ernandi Wimanda, jajaran DPRD, serta para bupati dan wali kota se-Sulawesi Selatan.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, yang juga menjabat Ketua Forum PINISI SULTAN, menjelaskan bahwa forum ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan tahunan untuk mempercepat investasi, perdagangan, dan pariwisata di Sulsel. Kegiatan tersebut telah diatur dalam Peraturan Gubernur Sulsel Nomor 35 Tahun 2020.

“Ini bentuk komitmen nyata antara Pemprov Sulsel dan BI untuk mendorong kemajuan ekonomi masyarakat. Forum PINISI SULTAN adalah wadah kolaborasi yang bertujuan menjadikan Sulsel sebagai pusat investasi, industri, perdagangan, dan pariwisata unggulan di Kawasan Timur Indonesia,” kata Jufri.

Sejak dibentuk tahun 2020, forum ini aktif melaksanakan berbagai agenda penting seperti Dedicated Team Meeting, South Sulawesi Investment Challenge (SSIC), dan South Sulawesi Investment Forum (SSIF). Tak hanya itu, forum ini juga mendorong peningkatan kapasitas dan benchmarking antar daerah.

Melalui SSIC, telah lahir puluhan Investment Project Ready to Offer (IPRO), yakni proyek-proyek investasi siap jual yang didukung data lengkap dan valid. Beberapa di antaranya bahkan sudah dipromosikan ke tingkat internasional oleh BI, termasuk dalam ajang London Investment Day 2021, US-Indonesia Investment Forum 2022, hingga Indonesia Investment Forum Tokyo 2024.

Jufri menekankan pentingnya investasi sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal hingga nasional. “Investasi bukan hanya soal peningkatan produksi, tapi juga pembuka lapangan kerja, pemerataan ekonomi, dan peningkatan daya beli masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menyinggung salah satu prioritas pembangunan nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo, yakni penguatan sektor investasi, hilirisasi, dan perizinan berusaha di daerah. Kegiatan ini, menurutnya, menjadi bagian dari upaya mendorong pembiayaan pembangunan daerah yang bersumber dari sektor non-pemerintah.

“Para kepala daerah didorong untuk menggunakan pendekatan pembiayaan inovatif yang selaras dengan rencana pembangunan jangka panjang dan menengah, serta perencanaan umum penanaman modal daerah,” terangnya.

Lebih jauh, forum ini juga mendorong munculnya proyek-proyek investasi berkelas nasional dan global yang berpijak pada prinsip keberlanjutan, inklusivitas, dan pelestarian lingkungan. Semua IPRO disusun berdasarkan sinergi kebijakan lintas sektor, sehingga pelaksanaannya bisa lebih efektif dan berdampak luas.

Jufri berharap setiap daerah bisa menyusun dan mengusulkan proyek strategis yang clean and clear, ready to offer, serta berbasis kebijakan yang harmonis.

“Harapannya, kegiatan ini tidak hanya mempertemukan gagasan, tapi juga menghasilkan insight yang berguna dan outcome konkret bagi semua pihak,” tutupnya. (*/4dv)

error: Content is protected !!