LOS ANGELES—Kebakaran besar terus melanda Los Angeles (LA) pada Minggu (12/1/2025), dengan ancaman yang semakin meningkat akibat angin kencang. Deanne Criswell dari Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) memperingatkan bahwa angin yang semakin kuat dapat memperburuk situasi dalam beberapa hari ke depan.
Api yang sudah meluas sejak enam hari lalu mengancam daerah padat penduduk dan bangunan penting, termasuk Museum J. Paul Getty dan University of California, Los Angeles.
Kebakaran ini telah menewaskan 16 orang, dan pejabat khawatir jumlah korban akan bertambah seiring dengan ditemukannya lebih banyak mayat di kawasan yang hancur.
Senator Adam Schiff menggambarkan kehancuran yang ia saksikan mirip dengan zona perang.
Gubernur California Gavin Newsom menyebut kebakaran ini sebagai bencana alam terburuk dalam sejarah AS, dengan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai antara $135 miliar hingga $150 miliar, terutama karena banyak rumah terbakar adalah rumah termahal di negara ini.
Newsom meminta peninjauan independen terkait kegagalan sistem air dalam mendukung pemadaman. Ia mempertanyakan apakah sistem air kewalahan atau jika kekuatan angin menjadi faktor utama yang membuat upaya pemadaman tidak efektif. Ia juga memerintahkan penyelidikan terhadap kegagalan waduk berkapasitas 440 juta liter air dan hidran yang kehabisan air.
Hingga saat ini, empat kebakaran aktif telah membakar lebih dari 16 ribu hektare dan menghancurkan lebih dari 12 ribu bangunan. Sekitar 150 ribu orang telah dievakuasi, dengan 700 orang berlindung di tempat penampungan.
Meskipun dua kebakaran hampir terkendali, dua kebakaran lainnya, termasuk Kebakaran Palisade yang terbesar, baru 11% terkendali dan mengancam permukiman padat. Para petugas pemadam dari California dan sembilan negara bagian lainnya, dengan dukungan dari Meksiko, terus bekerja untuk mengatasi kebakaran yang meluas. (Ag4ys/VoA)