Advertisement - Scroll ke atas
Makassar

Dari Makassar untuk Palestina

541
×

Dari Makassar untuk Palestina

Sebarkan artikel ini
Dari Makassar untuk Palestina
Ribuan umat Muslim dari berbagai penjuru Makassar dan sekitarnya turun ke jalan pada Minggu (2/2/2025) untuk memperingati Isra' Mi'raj sekaligus menggelar Aksi Mashiroh Akbar Bela Palestina. Aksi longmarch yang bertajuk "Umat Bersatu, Bebaskan Al-Aqsa dan Palestina" ini dimulai dari Masjid Al Markaz Al Islami dan berakhir di Monumen Mandala.

MAKASSAR—Ribuan umat Muslim dari berbagai penjuru Makassar dan sekitarnya turun ke jalan pada Minggu (2/2/2025) untuk memperingati Isra’ Mi’raj sekaligus menggelar Aksi Mashiroh Akbar Bela Palestina.

Aksi longmarch yang bertajuk “Umat Bersatu, Bebaskan Al-Aqsa dan Palestina” ini dimulai dari Masjid Al Markaz Al Islami dan berakhir di Monumen Mandala.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Masjid Al Markaz Al Islami, salah satu simbol kebanggaan umat Islam di Makassar, menjadi titik kumpul massa aksi. Sementara itu, Monumen Mandala, yang merupakan monumen bersejarah perjuangan pembebasan Irian Barat, dipilih sebagai lokasi akhir aksi sebagai simbol persatuan dan perjuangan demi kemerdekaan Palestina.

Di tengah aksi yang berlangsung damai namun penuh semangat ini, situasi di Palestina masih terus memanas. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang baru berjalan beberapa hari lalu kembali terusik.

Laporan dari Anadolu Agency pada hari yang sama mengabarkan serangan udara Israel di Gaza yang menyebabkan ketegangan baru. Serangan ini jelas melanggar kesepakatan gencatan senjata yang baru saja disepakati.

Situasi ini menambah semangat solidaritas massa aksi di Makassar. Takbir dan yel-yel yang menggema di jalanan menjadi bukti bahwa semangat perjuangan rakyat Palestina juga dirasakan oleh umat Islam di Indonesia.

Isra’ Mi’raj, yang diperingati pada hari yang sama, menjadi momentum penting untuk merenungkan kembali peran umat Islam dalam membela Al-Aqsa. Sejarah mencatat bahwa pembebasan Palestina hanya dapat diraih melalui kepemimpinan yang kuat dan persatuan umat.

Aksi di Makassar ini menjadi bukti bahwa umat Islam di Indonesia tidak tinggal diam melihat penindasan yang terjadi di Palestina. Berbagai upaya terus dilakukan, mulai dari boikot produk Israel, penggalangan donasi, hingga aksi solidaritas seperti ini.

Namun, perjuangan ini tidak boleh berhenti di sini. Langkah-langkah politik yang lebih konkret diperlukan untuk mengakhiri penjajahan di Palestina secara tuntas. Umat Islam di seluruh dunia harus bersatu, memahami akar permasalahan Palestina, dan mencari solusi yang adil dan damai.

Seperti halnya Salahuddin Al-Ayyubi yang berhasil membebaskan Yerusalem, umat Islam saat ini juga harus bangkit dan menunjukkan kepemimpinan yang kuat. Kemerdekaan Palestina adalah amanah bagi seluruh umat Islam, dan perjuangan untuk meraihnya adalah sebuah kewajiban. (*)

Citizen Journalism: Juniwati Lafuku, S. Farm. (Makassar)

error: Content is protected !!