MAKASSAR – Ratusan pedangan kaki Lima yang berada diwilayah Kecamatan Bontoala menolak rencana penggusuran yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar.
Para pedagang yang telah lama mencari nafkah dengan berjualan di pinggir jalan merasa kaget dengan adanya rencana pemerintah kota yang akan melakukan penggusuran melalui pihak Kecamatan Bontoala yang dianggap selama ini tidak ada penyampaian maupun sosialisasi kepada para pedagang.
Seperti halnya pedagang kaki 5 yang berada dijalan Mesjid Raya, salah satu pemilik lapak saat ditemui Sabtu, (14/07/18) menolak penggusuran yang akan dilakukan Pemkot Makassar.
“Disinilah tempat kami untuk mencari Nafka kodong, lebih baik saya mati kalau kami digusur dari sisni, pemerintah tidak Mungkin menghidupi keluarga kami pak, ” ungkap salah seorang pedagang.
Selain tolak digusur, para pedagang juga mempertanyakan adanya ketidak adilan dalam penggusuran.
“kenapa hanya disini yang mau digusur sedangkan banyak PK 5 yang juga berjualan dipinggir jalan diwilayah Kecamatan Bontoala, ini tidak adil pak,” Kata seorang pedagang yang tak mau disebutkan namanya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa para pedagang juga telah bertemu dengan bapak Walikota Makassar, Danny Pomanto yang mengungkapkan tidak akan akan melakukan penggusuran diwilayah mereka.
“Kami ini pak sudah pernah bertemu langsung dengan pak Wali dirumahnya di jalan Amirullah, Pak Danny menyampaikan tidak ada penggusuran PK 5,” jelasnya.
Sementara itu, PLT Camat Bontoala Drs.Arman saat dikonfirmasi melalui whatSApp meminta agar terkait rencana penggusuran PK 5 di wilayahnya tidak dipublikasikan. Arman mengatakan bahwa dia akan turun sendiri untuk mensosialisasikan kepihak PK 5 terait hal tersebut.
Sedangkan, Walikota Makassar Muh. Ramdhan Pomanto saat dihubungi melalui hp selulernya untuk mintai keterangannya tidak bisa tersambung hingga berita ini diturunkan.
Rencana penggusuran lapak pedagang kaki 5 yang ada disekitar Jalan Masjid Raya, Makassar sendiri akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 mendatang . [B4s/4ld]
