JAKARTA—Lawatan Presiden RI Prabowo Subianto ke lima negara di Timur Tengah dan Turki resmi berakhir pada 14 April 2025. Kunjungan maraton selama enam hari ini sukses membuahkan sederet kerja sama strategis yang memperkuat posisi Indonesia di panggung diplomasi internasional.
Dimulai dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Presiden Prabowo bertemu dengan pimpinan negara untuk membahas kerja sama di sektor energi, pertahanan, hingga ekonomi. Dari hasil pertemuan itu, ditandatangani delapan dokumen penting, empat di antaranya melibatkan langsung antar-pemerintah (G2G), dan empat lainnya antara pelaku usaha (B2B).
Beberapa poin kerja sama yang disepakati antara lain investasi di sektor kelautan, pengembangan energi surya di Cirata dan Jati Gede, kerja sama keamanan, serta kolaborasi dalam bidang Islam dan wakaf.
Usai dari UEA, Prabowo melanjutkan perjalanan ke Ankara, Turki. Di sana, ia bertemu Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan menyaksikan penandatanganan tiga nota kesepahaman strategis di bidang kebudayaan, komunikasi media, dan penanggulangan bencana.
Dari Turki, Presiden terbang ke Kairo, Mesir, untuk bertemu Presiden Abdel Fattah El-Sisi. Pertemuan bersejarah itu menghasilkan pembentukan Kemitraan Strategis Indonesia–Mesir yang akan mencakup kerja sama di bidang politik, pertahanan, budaya, ekonomi, hingga pendidikan.
Tak berhenti di sana, Prabowo melanjutkan lawatan ke Doha, Qatar. Bertemu langsung dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Presiden menyepakati penguatan hubungan strategis melalui penandatanganan nota kesepahaman bilateral. Sheikh Tamim bahkan berkomitmen investasi sebesar USD 2 miliar melalui Dana Bersama Danantara.
“Yang Mulia sangat antusias dan ingin segera tindak lanjuti kerja sama ini,” ungkap Yusuf Permana, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.
Lawatan ditutup di Amman, Yordania, di mana Presiden Prabowo disambut langsung Raja Abdullah II bin Al-Hussein. Di sana, kembali ditandatangani sejumlah kerja sama strategis meliputi sektor pertahanan, pendidikan, pertanian, hingga bidang keagamaan dan wakaf.
Seluruh rangkaian kunjungan ini mempertegas peran aktif Indonesia dalam membangun diplomasi luar negeri berbasis manfaat konkret. Di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia mulai menancapkan posisi sebagai mitra strategis yang diperhitungkan di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya. (Ag4ys/BPMI-Setpres)
















