BUTON TENGAH—Sebanyak 2.064 keluarga di Pulau Talaga, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, menerima kado Tahun Baru istimewa: listrik yang menyala 24 jam. PT PLN (Persero), bekerja sama dengan Pemkab Buton Tengah, mewujudkan layanan listrik nonstop ini setelah sebelumnya masyarakat hanya menikmati listrik selama 14 jam sehari. Peresmian layanan Listrik Talaga Raya berlangsung pada 30 Desember.
Kehadiran listrik 24 jam ini disambut gembira oleh warga Pulau Talaga. Wa Meti (34), seorang pedagang minuman dingin, mengaku omzetnya meningkat dari Rp150 ribu menjadi Rp225 ribu per hari berkat listrik yang kini tersedia sepanjang waktu.
“Sebelumnya, saya harus menggunakan genset untuk blender. Sekarang lebih murah dan praktis,” ujarnya. Hal senada diungkapkan Iksan (28), penjual es batu, yang kini tidak lagi khawatir esnya mencair di siang hari. “Dulu jam 12.00 WITA sudah mencair, sekarang saya berjualan lebih leluasa,” tuturnya.
Penjabat Bupati Buton Tengah, Kostantinus Bukide, mengapresiasi upaya PLN dalam mewujudkan listrik 24 jam di Pulau Talaga. Ia optimis kehadiran listrik ini akan mendongkrak perekonomian masyarakat dan meningkatkan kualitas pendidikan. “Listrik dapat mendukung kegiatan berdagang, usaha di bidang perikanan, dan pariwisata,” kata Kostantinus.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menyampaikan terima kasih atas kolaborasi dengan Pemkab Buton Tengah.
Ia menjelaskan bahwa PLN telah membangun infrastruktur kelistrikan di Pulau Talaga, termasuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 2,6 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 3,6 kms, dan 4 unit gardu distribusi dengan total kapasitas 460 kilo Volt Ampere (kVA).
Budiono juga mengapresiasi petugas PLN yang telah menempuh perjalanan laut selama 8 jam dari Bau-Bau untuk mewujudkan proyek ini.
Budiono menambahkan, hingga November 2024, realisasi rasio elektrifikasi di Sulawesi Tenggara telah mencapai 99,78 persen, sedangkan rasio desa berlistrik telah mencapai 100 persen. Komitmen PLN untuk menerangi wilayah 3T terus diupayakan meskipun menghadapi tantangan geografis dan infrastruktur yang terbatas. (*/4dv)