SEMARANG—Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) kembali menunjukkan komitmen terhadap peningkatan mutu akademik melalui pelaksanaan Ujian Student Oral Case Analysis (SOCA) di Rumah Sakit Dr. Adhyatma (RS Tugu) Semarang, Kamis (20/11) mulai pukul 09.00 WIB. Ujian berlangsung lancar dengan melibatkan penguji akademik serta penguji klinik dari rumah sakit.
Lima mahasiswa yang tengah menjalani praktik klinik pada stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB) menghadirkan inovasi baru dalam format ujian. Mereka mempresentasikan analisis kasus menggunakan paper mid mapping pathway, media visual yang memuat alur pengkajian, diagnosis, intervensi, hingga evaluasi secara komprehensif dan mudah dipahami.
Inovasi tersebut semakin menonjol berkat integrasi tindakan keperawatan nonfarmakologis berbasis jurnal terbaru, termasuk referensi dari jurnal internasional bereputasi Scopus quartile. Pendekatan ini membuat presentasi mahasiswa tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga kuat secara ilmiah dan sesuai praktik berbasis bukti.
Penguji akademik dari Prodi Spesialis KMB, Prima Trisna Aji, memberikan apresiasi atas kreativitas mahasiswa yang dinilai membawa penyegaran dalam pelaksanaan SOCA.
“Inovasi mahasiswa dalam ujian SOCA hari ini luar biasa. Mereka tidak hanya menyajikan media yang menarik, tetapi juga menambahkan tindakan nonfarmakologi berbasis jurnal terbaru. Ini menunjukkan adanya keterbaruan, kemampuan berpikir kritis, dan komitmen kuat terhadap evidence-based practice,” ujar Prima.
Dukungan juga datang dari penguji klinik RS Dr. Adhyatma yang menilai integrasi teori dan praktik terlihat kuat dalam setiap presentasi.
Salah satu peserta ujian, Mecca, mengungkapkan bahwa media yang disusun merupakan hasil persiapan panjang agar mampu merangkum keseluruhan proses asuhan keperawatan secara utuh.
“Media ini kami siapkan secara matang. Semua komponen asuhan keperawatan kami rangkum dalam mid mapping pathway, termasuk tindakan nonfarmakologi terbaru dari jurnal terkini dan jurnal Scopus quartile. Tujuannya agar presentasi kami tidak hanya informatif, tetapi juga memiliki nilai kebaruan,” jelasnya.
Seluruh rangkaian ujian berjalan tertib dan interaktif, serta mendapat apresiasi dari pembimbing klinik. Pendekatan inovatif ini dinilai mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis kasus, menyusun intervensi berbasis bukti, dan menyampaikan presentasi secara profesional.
“Pelaksanaan ujian SOCA di RS Dr. Adhyatma Semarang ini menjadi bukti komitmen UNIMUS dalam melahirkan lulusan keperawatan yang kompeten, inovatif, dan siap bersaing di dunia profesional yang menuntut kreativitas serta praktik berbasis bukti,” pungkasnya. (*)


















