OPINI—Pemerintah Indonesia semakin serius mengatasi tantangan ketahanan pangan di dalam negeri melalui berbagai program yang melibatkan banyak sektor, termasuk pertanian, teknologi, dan pemberdayaan petani. Salah satu upaya utama yang dilaksanakan adalah melalui program pertanian dataran tinggi atau Upland yang sudah diterapkan di 13 kabupaten di seluruh Indonesia.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mendorong keberlanjutan hasil pertanian, serta meningkatkan kapasitas dan pendapatan petani. Peningkatan pendapatan petani menjadi salah satu kunci dalam memastikan ketahanan pangan yang stabil, karena kesejahteraan petani memengaruhi ketersediaan pangan di pasar domestik.
Program ini juga berfokus pada pengembangan komoditas unggulan daerah seperti bawang merah di Malang, yang menjadi contoh nyata dari keberhasilan pengelolaan sumber daya pertanian yang berdampak positif pada kestabilan harga pangan.
Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga internasional seperti Islamic Development Bank (IsDB) serta International Fund for Agricultural Development (IFAD) turut memperkuat implementasi program ini agar lebih efektif dalam menjawab tantangan ketahanan pangan yang dihadapi oleh negara ini.
Program ini diharapkan tidak hanya menjaga ketersediaan pangan dalam negeri, tetapi juga memperkuat peran Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pangan global.
Dalam pelaksanaannya, program Upland menekankan pentingnya pemberdayaan petani melalui akses terhadap teknologi pertanian terbaru, pelatihan terkait pengelolaan produk pertanian, serta peningkatan infrastruktur pendukung seperti irigasi dan sistem pemasaran hasil pertanian.
Pemerintah juga bekerja sama dengan pihak swasta untuk mengurangi biaya produksi yang menjadi salah satu hambatan utama dalam meningkatkan daya saing produk pertanian.
Selain itu, pelatihan kepada petani tentang cara pemasaran yang efektif juga turut diberikan agar mereka mampu mendapatkan harga yang lebih baik atas hasil pertanian mereka. Salah satu contoh yang menonjol adalah pengembangan bawang merah di Malang yang menjadi produk unggulan daerah.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi bawang merah, tetapi juga memastikan bahwa produk ini memiliki daya saing yang tinggi di pasar domestik dan internasional.
Keberhasilan pengembangan produk ini akan memperkuat stabilitas harga dan mengurangi tekanan inflasi yang sering kali dipengaruhi oleh fluktuasi harga bahan pangan utama seperti bawang merah. Program ini menjadi model sukses yang dapat diterapkan di daerah lain, sebagai upaya untuk menjawab tantangan ketahanan pangan secara lebih menyeluruh.
Selain itu, program ini mengedepankan keberlanjutan produksi pertanian dengan menggunakan pendekatan yang ramah lingkungan, salah satunya dengan mengadopsi teknologi ozonasi untuk mempertahankan kualitas hasil pertanian.
Misalnya, di Ambon, teknik ozonasi tengah diuji untuk memperpanjang umur simpan tanaman Gnetum gnemon L., yang merupakan salah satu komoditas lokal. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat membantu petani dalam menghadapi tantangan perubahan iklim serta mengurangi kerugian pasca-panen yang selama ini menjadi masalah besar bagi mereka.
Program Upland juga melibatkan partisipasi aktif petani dalam upaya memperbaiki kualitas hasil pertanian mereka. Kualitas yang terjaga akan mempermudah produk pertanian untuk bersaing di pasar yang semakin kompetitif, baik di pasar domestik maupun internasional. Salah satu contoh keberhasilan ini dapat dilihat dari meningkatnya kualitas bawang merah di Malang, yang kini mampu bersaing dengan produk sejenis di pasar global.
Program ini berfokus pada peningkatan efisiensi pemasaran hasil pertanian. Kolaborasi antara pemerintah dan lembaga internasional memberikan kesempatan kepada petani untuk memanfaatkan akses pasar yang lebih luas, sehingga produk yang dihasilkan dapat diterima dengan baik di pasar lokal maupun internasional.
Selain itu, petani juga diberikan pelatihan dalam menjual hasil pertanian mereka dengan harga yang lebih baik. Keberhasilan dalam pemasaran produk pertanian ini akan berkontribusi langsung pada peningkatan kesejahteraan petani, yang pada gilirannya mendukung ketahanan pangan nasional.
Pemasaran yang efektif akan mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh harga yang tidak stabil, serta memastikan bahwa petani mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil kerjanya.
Dalam hal ini, pemerintah Indonesia bersama lembaga internasional berusaha mengurangi ketergantungan petani pada pasar tradisional yang sering kali tidak mampu memberikan harga yang wajar. Pemasaran hasil pertanian secara efisien menjadi kunci penting dalam menjamin keberlanjutan sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Di sisi lain, program ini juga memperhatikan kebutuhan petani terhadap akses kepada dana dan teknologi pertanian yang lebih modern. Untuk meningkatkan produktivitas, pemerintah menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan petani dalam mendapatkan peralatan pertanian yang diperlukan.
Penyediaan mesin pertanian, pembangunan infrastruktur yang memadai, serta dukungan untuk sistem irigasi dan pengolahan hasil pertanian, menjadi salah satu prioritas dalam program ini.
Hal ini akan mengurangi biaya produksi yang selama ini menjadi beban petani dan meningkatkan efisiensi dalam proses produksi. Dengan adanya fasilitas ini, petani tidak hanya bisa memproduksi lebih banyak, tetapi juga lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada.
Teknologi pertanian modern yang diperkenalkan juga memungkinkan petani untuk meningkatkan hasil pertanian secara signifikan, seiring dengan semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian di Indonesia.
Selain aspek teknis dan ekonomi, program Upland juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam. Potensi besar Indonesia dalam mengembangkan sumber daya alam yang melimpah menjadi landasan utama dalam upaya ini.
Keberagaman komoditas pertanian yang dimiliki oleh Indonesia menjadi aset penting yang harus dikelola secara bijak dan efisien. Dalam hal ini, kerja sama internasional juga sangat penting untuk memperkuat kapasitas sektor pertanian Indonesia dalam menghadapi tantangan global.
Selain itu, program ini berfokus pada pengembangan komoditas unggulan daerah yang memiliki potensi besar, seperti manggis, kopi, beras organik, dan bawang putih. Peningkatan kualitas dan kapasitas produk-produk ini akan mendukung ketahanan pangan nasional dan membuka peluang ekspor yang lebih besar ke pasar internasional.
Secara keseluruhan, program Upland merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan pemberdayaan petani di Indonesia. Pemerintah Indonesia bersama lembaga internasional berusaha membangun sistem pertanian yang lebih tangguh, efisien, dan berkelanjutan.
Melalui kolaborasi yang solid antara berbagai pihak, diharapkan ketahanan pangan Indonesia akan semakin terjaga, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan domestik dan turut berkontribusi pada keamanan pangan global.
Keberhasilan program ini akan memberikan dampak positif yang besar bagi perekonomian Indonesia, serta memastikan bahwa sektor pertanian tetap menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional. (*)
Penulis: Andhika Wahyudiono (Dosen UNTAG Banyuwangi)
***
Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.












