Advertisement - Scroll ke atas
Orang Bicara

Merawat Bisnis Keluarga Lewat Konstitusi, Taufik Haris Rahmat Ungkap Kunci Sukses CV. Rahmat di Podcast Orang Bicara

366
×

Merawat Bisnis Keluarga Lewat Konstitusi, Taufik Haris Rahmat Ungkap Kunci Sukses CV. Rahmat di Podcast Orang Bicara

Sebarkan artikel ini

MAKASSAR—Dalam perbincangan bersama host Ambang Ardi dan co-host Andry Mardian di podcast Orang Bicara, by mediasulsel.com, Taufik Haris Rahmat menekankan pentingnya menyiapkan generasi penerus bisnis dengan nilai disiplin, integritas, dan sistem keluarga yang kuat agar warisan usaha tetap bertahan lintas generasi.

Direktur Operasional R8 Group ini, berbagi kisah tentang bagaimana ia dan keluarganya merawat bisnis CV. Rahmat, yang dirintis sang ayah sejak tahun 1977.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Dalam obrolan hangat tersebut, Taufik mengisahkan perjalanan panjang R8 Group, perusahaan yang dikenal luas di Makassar sebagai “rajanya tenda”. Kini, bisnis keluarga itu telah berkembang pesat ke berbagai bidang, mulai dari ritel melalui R8 Mart, yang dikenal dengan semboyan “rajanya sembako murah” hingga layanan katering dan usaha lainnya.

Dididik Mandiri Sejak Muda

Taufik menceritakan bahwa kesuksesan yang ia raih tak lepas dari pola asuh orang tuanya yang menanamkan kemandirian sejak dini.
“Anak laki-laki di keluarga kami memang harus merantau,” ungkapnya. Ia sendiri pernah menghabiskan empat tahun di Yogyakarta dan dua tahun di Singapura, menimba pengalaman dari bawah—mulai dari mencuci piring hingga magang di berbagai tempat.

Bekal disiplin dan etos kerja itu terus ia bawa hingga kini. Saat kuliah, ia juga belajar mengatur keuangan dengan jatah bulanan yang terbatas, bahkan berjualan tiket pesawat untuk menambah penghasilan.

Konstitusi Keluarga Jadi Pilar Utama

Taufik menekankan pentingnya konstitusi keluarga dalam menjaga keberlangsungan bisnis. Menurutnya, perusahaan keluarga sangat rentan terhadap perpecahan, bahkan karena hal-hal sepele.

“Kami membentuk dewan kecil dari delapan bersaudara yang berfungsi mengambil keputusan strategis,” ujarnya. Selain itu, keluarga mereka juga menggunakan jasa konsultan sejak 2007 untuk membantu pembagian saham dan menempatkan anggota keluarga sesuai kemampuan, bukan berdasarkan kedekatan pribadi.

Ia juga mengingatkan agar seluruh aset dimasukkan atas nama perusahaan, bukan pribadi, demi menghindari veto dan konflik di kemudian hari.

Menyiapkan Generasi Ketiga

Sebagai bagian dari regenerasi, R8 Group kini mulai menyiapkan generasi ketiga. Sebuah dewan profesional dibentuk untuk menyeleksi dan menempatkan anggota keluarga muda yang akan bergabung. Program magang pun akan dihidupkan kembali untuk menanamkan nilai-nilai kerja dan budaya perusahaan.

“Kalau generasi pertama membangun, kedua mengembangkan, jangan sampai ketiga menghancurkan,” ujar Taufik dengan tegas.

Harapan dan Penyesalan

Dalam refleksinya, Taufik mengungkap harapan untuk bisa memahami dan menjalankan seluruh aspek operasional perusahaan dari hulu ke hilir. Ia juga berkeinginan membangun masjid serta terus berbagi ilmu, khususnya kepada pelaku UMKM dan mahasiswa.

Meski demikian, ia tak menutupi ada penyesalan pribadi. “Saya belum menyelesaikan buku tentang bisnis keluarga dan cara mencegah perpecahan. Itu akan jadi penyesalan kalau tidak segera saya tuntaskan,” katanya.

Pesan untuk Orang Tua dan Keluarga

Di akhir podcast, Taufik menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada kedua orang tuanya. Ia terharu mengenang sang ibu yang bahkan rela menyerahkan sebagian aset pribadinya ke perusahaan demi keringanan hati.

Ia juga mengingatkan pentingnya membicarakan kematian sebagai bagian dari kesiapan mental dan spiritual. “Setiap hari adalah kesempatan untuk berbuat baik,” tuturnya menutup perbincangan. (Ag4ys)

 

error: Content is protected !!