MAKASSAR, Meski sejumlah ketua ORW se kelurahan Manggala telah melakukan penolakan pendistribusian bansos sembako, namun Dinas Sosial (Dinsos) kota Makassar, tetap bersikeras mendistribusikan bansos sembako tersebut di 2 RW Sabtu (9/5) malam.
Ketua ORW. 01, kelurahan Manggaka, kecamatan Manggala, kota Makassar, Murdan Dume mengaku sangat kecewa dan merasa tidak dihargai sebagai ketua ORW, terlebih dengan adanya ketua ORW yang tidak komitmen dengan hasil pertemuan yang sudah disepakati bersama Lurah.
โSaya fikir lebih baik mundur saja, saya sangat kecewa dan merasa tidak dihargai sebagai ketua RW apalagi dengan adanya ketua RW yang tidak komitmen dengan hasil pertemuan bersama Lurah,โ tegas Murdan.
Menurut Ketua Lembaga Pemderdayaan Masyarakat (LPM) kelurahan Manggala, Andi Pasamangi Wawo, kemarahan sejumlah ketua ORW tersebut sebagai akibat dari tetap dipaksakannya pembagian 89 paket bansos sembako oleh Dinsos, tanpa melalui kelurahan, dengan cara seperti diselundupkan.
โSebelumnya kami bersama sejumlah ketua ORW menolak pendistribusian 89 paket bansos sembako tersebut, karena tidak sesuai dengan nama-nama yang diusulkan RT/RW, tetapi malam ini seperti dipaksakan dibagikan tanpa lewat kelurahan,โ tegas Pasamangi.
Ketua ORW 03 Drs.Haedar Husain, juga mengaku sangat keberatan dengan kejadian tersebut, terlebih saat ini ada 30 paket sembako yang dititip simpan di rumah salah seorang warganya.
“Saya suruh pindahkan, jangan sampai warga merasa, itu jatahnya. Padahal yang tercatat dari Dinsos untuk RW 03, hanya 3 paket untuk 3 orang,โ tegas Haedar.
Lebih lanjut Haefar menjelaskan, bahwa Lurah Manggala A. Anshar, S.Stp, Msi, sudah berupaya maksimal agar usulan sejumlah Ketua RW berdasarkan nama yang dikirim RW melalui Lurah ke Dinsos, dapat teralisir, namun tidak berhasil.
“Pak lurah sudah berupaya maksimal agar usulan ketua ORW dapat terakomodir, namun tetap nama versi Dinsos yang digunakan, ” tutur Haedar, sambil memperlihatkan chat Lurah di WA grup.
Sementara itu Kordinator ORW kelurahan Manggala, Hammado Zaini yang juga Ketua RW 04 kepada Wartawan dengan tegas menolak dan kecewa karena seharusnya ada penyampaian sebelumnya. Ia juga mempertanyakan keberadaan sembako tidak dipusatkan di kantor Lurah.
“Kalau oknum TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan;red) dari Dinsos yang mau bagi, silahkan. Saya bukan bawahannya. Dia bukan Lurah,” tegasnya.
Informasi yang diperoleh, rancunya pendataan karena ada intervensi berdalih validasi. Selain itu, sejumlah oknum yang berpengaruh karena janji politik beberapa waktu lalu, ikut ‘menitip’ langsung nama ke Dinsos. ” Sebenarnya itu tak ada masalah, sepanjang dikordinasikan lewat ‘satu pintu’ di RT/RW” tambah Ketua RW 02 Drs Bahtiar Tawil.
Sejauhmana kebenaran informasi ini, masih dalam investigasi.
Sementara itu, Ratna yang diduga merupakan sahabat TKSK kelurahan Manggala, yang banyak disebut sebagai ‘pemegang peran’ soal sembako ini, hingga berita ini diturunkan belum dapat dikonfrimasi karena nomor telepon gegam โnya tidak aktif. (*/464ys)