Advertisement - Scroll ke atas
Opini

Negara, Minyak Goreng dan Para Bandit

2865
×

Negara, Minyak Goreng dan Para Bandit

Sebarkan artikel ini
Negara, Minyak Goreng dan Para Bandit
Juniwati Lafuku, S. Farm. (Pemerhati Sosial)

Banyak faktor pemicu kenaikan harga CPO, di antaranya keterbatasan pasokan dari negara-negara produsen utama, konflik Rusia-Ukraina, tingginya harga minyak kedelai, serta pemotongan bea masuk impor sawit India.

Indonesia adalah negara pengekspor crude palm oil (CPO) terbesar di dunia. Kenaikan harga CPO setahun ke belakang yang mencapai angka 51% membuat pengusaha yang telanjur membeli CPO dengan harga tinggi enggan menjual minyak goreng dengan harga murah (Bisnis.com/26/2/2022).

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Kelangkaan minyak goreng di dalam negeri pun tak bisa di hindari, maka pemerintah melakukan stabilisasi harga minyak goreng domestik, baik kebijakan pada sisi input maupun kebijakan pada sisi output.

Dari sisi input, intervensi kebijakan dilakukan melalui kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan pengenaan Pajak Ekspor Progresif (Progressive Tax Export), lalu pemerintah menetapkan HET agar dapat menstabilkan harga minyak, nyatanya usaha ini tidak memberi dampak yang berarti.

Belakangan, pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) pada Rabu (16/3/2022) dan menetapkan harga mengikuti mekanisme pasar.

Publik dibuat terkejut setelah HET dicabut, minyak goreng kemasan justru melimpah, mulai dari pasar swalayan hingga pasar tradisional. Namun, diikuti dengan harga yang melambung tinggi.

error: Content is protected !!