Pembangunan Berbasis Kapitalistik
Pembangunan massif hampir di seluruh Indonesia, menuai banyak masalah. Mulai dari rusaknya fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS), pencemaran lingkungan akibat aktivitas penambangan, hilangnya daerah resapan air, dan banyak lagi kerusakan yang bermuara pada terjadinya bencana banjir dan atau tanah longsor. Dalam skala yang lebih kompleks adalah bencana ekologi.
Akhir-akhir ini, banjir bandang dan banjir rob seringkali menghampiri beberapa wilayah dalam cakupan yang cukup luas.
Padahal, wilayah tersebut sebelumnya -dalam jangka waktu puluhan tahun- tidak pernah terdampak. Kondisi ini menegaskan bahwa alam sudah jenuh dengan proses pembangunan yang tak ramah lingkungan.
Eksploitasi sumber daya alam tanpa batas terjadi dimana-mana. Menghasilkan “sampah” yang sangat merusak lingkungan.
Inilah hasil dari pembangunan dalam sistem kapitalisme, sistem yang mendewakan materi tanpa hati. Kebebasan kepemilikan adalah salah satu kebebasan yang dijunjung tinggi.
Kongkalikong antara penguasa dan pengusaha (dalam hal ini pemilik modal) menjadi hal yang lumrah.
Dampak negatif dari pembangunan kurang mendapat perhatian dalam sistem ini. Terbukti dari banyaknya fakta kerusakan terpampang nyata secara vulgar.














