MAROS—Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan menyebabkan banjir besar yang merendam 10 kecamatan di daerah tersebut, Selasa (11/2/2025).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros mencatatkan beberapa wilayah yang terdampak parah, dengan sejumlah ruas jalan utama terputus akibat banjir yang kian meningkat.
Berdasarkan informasi dari Kepala Pelaksana BPBD Maros, Towadeng, ada sepuluh kecamatan yang terkena dampak banjir, yaitu Turikale, Maros Baru, Lau, Marusu, Moncongloe, Simbang, Bantimurung, Tompobulu, Camba, dan Tanralili.
Dari semua kecamatan tersebut, Maros Baru tercatat sebagai wilayah yang paling parah, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
“Banjir yang terjadi tidak merata di seluruh wilayah kecamatan, namun beberapa tempat seperti Turikale dan Maros Baru sangat terpengaruh,” ungkap Towadeng.
Ia juga menambahkan, saat ini BPBD bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengalihan arus lalu lintas, karena beberapa jalan utama seperti Jalan Palantikang, Jalan Tekolabbua, dan Jalan Pettarani terputus total akibat luapan air.
“Jalan-jalan utama yang terputus kini adalah Jalan Palantikang, yang mengarah ke Tekolabbua, dan yang terbaru adalah Jalan Pettarani, yang sudah tidak dapat dilewati kendaraan,” lanjutnya.
Penyebab utama terjadinya banjir adalah curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir, yang belum menunjukkan tanda-tanda berhenti.
Towadeng memperkirakan, jika hujan terus berlangsung, kondisi banjir dapat semakin memburuk.
BPBD Maros juga telah menyiapkan sejumlah langkah tanggap darurat, termasuk mendirikan posko bencana di kantor BPBD dan menyediakan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.
Tim evakuasi siap siaga untuk membantu warga yang membutuhkan bantuan atau harus dipindahkan dari lokasi terdampak banjir.
“Posko induk sudah disiapkan di kantor BPBD, serta dapur umum untuk kebutuhan pangan warga yang mengungsi,” pungkasnya. (Ag4ys)

















