MAROS—Warga kawasan Taman Wisata Alam Bantimurung digegerkan dengan penemuan mayat seorang wanita pada Kamis, 30 Oktober 2025. Korban diketahui bernama Husna alias Unna merupakan warga Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Maros. Polisi kemudian menetapkan pacar korban sendiri, Ruslan alias Ullang (35), warga Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, sebagai terduga pelaku.
Kapolsek Bantimurung, AKP Siswandhy, S.Sos, melalui Kanit Reskrim Ipda Franky Aris, SH, MH, menjelaskan kronologi awal penemuan jenazah. Sekitar pukul 06.30 pagi, pihak kepolisian menerima laporan dari warga yang menemukan sesosok mayat perempuan di sekitar area penangkaran kupu-kupu Bantimurung.
Laporan tersebut diterima oleh Bhabinkamtibmas Jenetaesa, Aipda Jamaludin, dan segera ditindaklanjuti oleh tim SPKT, Unit Reskrim, dan Unit Intelkam Polsek Bantimurung, Polres Maros.

“Setelah tiba di lokasi, benar ditemukan sesosok mayat perempuan. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim Inafis Satreskrim Polres Maros, kami berhasil mengidentifikasi korban dan mengamankan sejumlah barang bukti,” ujar Ipda Franky saat ditemui Mediasulsel.com, Kamis (30/10/2025).
Barang bukti yang ditemukan di lokasi antara lain telepon genggam korban, satu bilah senjata tajam, pakaian korban, serta sebuah sepeda motor yang diduga digunakan pelaku saat beraksi.
Berdasarkan keterangan saksi dan hasil pengembangan cepat, polisi berhasil menangkap pelaku hanya setengah jam setelah olah TKP.
Pelaku diamankan di rumahnya yang berjarak tak jauh dari Kantor Desa Jenetaesa. Saat ditemukan, pelaku tengah berbaring di depan televisi di ruang tamu. Polisi juga menemukan sepeda motor milik korban di lokasi tersebut.
Dari hasil pemeriksaan awal di TKP, diduga kuat terjadi pertengkaran antara korban dan pelaku sebelum pembunuhan terjadi. Namun, saat diamankan, pelaku juga diketahui mengalami luka sayatan di lengan dan bagian belakang leher.
Polisi kemudian membawa pelaku untuk mendapatkan perawatan medis ke Klinik Anindhita Polres Maros, sebelum dirujuk ke RSUD Palaloi, dan akhirnya ke RSAU dr. Dody Sardjoto karena kondisi rumah sakit penuh.

“Pelaku saat ini masih menjalani perawatan dan belum bisa diinterogasi secara intensif karena kondisinya belum stabil. Beberapa lukanya sudah dijahit dan kami menunggu pulih sepenuhnya sebelum pemeriksaan lanjutan,” jelas Ipda Franky.
Pihak kepolisian kini terus memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti tambahan untuk menguatkan dugaan adanya tindak pidana pembunuhan atau penganiayaan yang menyebabkan kematian.
Polisi juga mengonfirmasi bahwa korban dan pelaku memiliki hubungan asmara, yang kini tengah didalami sebagai kemungkinan motif utama di balik kejadian tragis tersebut. (*)





















