Advertisement - Scroll ke atas
Nasional

Festival Film Sains 2025 Hadir di 70 Kota, Ajak Pelajar Indonesia Mengenal “Green Jobs”

441
×

Festival Film Sains 2025 Hadir di 70 Kota, Ajak Pelajar Indonesia Mengenal “Green Jobs”

Sebarkan artikel ini
Festival Film Sains 2025 Hadir di 70 Kota, Ajak Pelajar Indonesia Mengenal “Green Jobs”
Festival Film Sains atau Science Film Festival (SFF) kembali digelar di Indonesia untuk ke-16 kalinya. Tahun ini, ajang internasional yang diinisiasi oleh Goethe-Institut itu mengusung tema “Green Jobs”, mengajak pelajar dari SD hingga SMA untuk mengenal lebih dekat pekerjaan yang berkontribusi bagi kelestarian lingkungan.

JAKARTA—Festival Film Sains atau Science Film Festival (SFF) kembali digelar di Indonesia untuk ke-16 kalinya. Tahun ini, ajang internasional yang diinisiasi oleh Goethe-Institut itu mengusung tema “Green Jobs”, mengajak pelajar dari SD hingga SMA untuk mengenal lebih dekat pekerjaan yang berkontribusi bagi kelestarian lingkungan.

Festival berlangsung pada 4–30 November 2025 secara hybrid, menjangkau 70 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Sebanyak 16 film dari tujuh negara, Jerman, Republik Ceko, Belanda, Uruguay, Afrika Selatan, Argentina, dan Britania Raya, akan diputar secara bergantian di sekolah, universitas, pusat sains, komunitas, serta melalui daring via Zoom.

Selain pemutaran film, peserta juga akan diajak mencoba enam eksperimen sains interaktif yang terinspirasi dari film-film tersebut.

Direktur Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, Constanze Michel, mengatakan bahwa tema tahun ini menyoroti pentingnya pekerjaan ramah lingkungan dalam menghadapi tantangan global.

“Dengan mengangkat berbagai praktik hidup berkelanjutan dan keahlian teknologi hijau, festival ini menekankan pentingnya Green Jobs dalam membangun masa depan yang lebih lestari. Kami juga percaya, sains bisa menyenangkan. Lewat film dari berbagai negara, kami ingin menginspirasi generasi muda untuk bereksperimen dan berinteraksi dengan sains,” ujarnya saat pembukaan di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Pembukaan dihadiri lebih dari 300 pelajar yang menonton film asal Jerman berjudul Nine-and-a-half: Underwater Noise – Why is the Ocean so Loud?, yang mengisahkan penelitian ilmuwan tentang dampak kebisingan laut terhadap anjing laut.

Seusai menonton, para siswa melakukan eksperimen “Antigravitasi”, menantang mereka memahami tekanan fluida dan tegangan permukaan melalui praktik langsung yang menyenangkan.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, turut memberi apresiasi atas penyelenggaraan festival ini.

“Dari laboratorium hingga ladang pertanian, dari pusat riset hingga ruang kelas, Green Jobs adalah bukti bahwa sains bisa mengubah arah masa depan. Melalui film, sains menemukan bahasa universalnya, bahasa yang menggugah rasa ingin tahu dan kesadaran. Semoga festival ini menyalakan semangat untuk berpikir kritis dan bertindak bagi bumi,” katanya.

Menambah semarak festival, tahun ini untuk pertama kalinya ditampilkan pertunjukan teatrikal Foolish Doom dari Jerman, yang mengangkat kisah penyihir maha kuasa yang berhadapan dengan krisis iklim.

Sejak pertama kali diluncurkan di Thailand pada 2005, Science Film Festival telah menjadi perayaan komunikasi sains terbesar di dunia. Di Indonesia, festival ini mulai diselenggarakan sejak 2010 dan tahun lalu diikuti lebih dari 130 ribu peserta.

Tahun ini, Goethe-Institut Indonesia menggandeng sejumlah mitra utama, termasuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi; Kedutaan Besar Republik Federal Jerman; Rolls-Royce; dan Universitas Negeri Jakarta. (*)

Festival Film Sains 2025 Hadir di 70 Kota, Ajak Pelajar Indonesia Mengenal “Green Jobs”
Festival Film Sains atau Science Film Festival (SFF) kembali digelar di Indonesia untuk ke-16 kalinya. Tahun ini, ajang internasional yang diinisiasi oleh Goethe-Institut itu mengusung tema “Green Jobs”, mengajak pelajar dari SD hingga SMA untuk mengenal lebih dekat pekerjaan yang berkontribusi bagi kelestarian lingkungan.
error: Content is protected !!