Advertisement - Scroll ke atas
EkonomiSulsel

Plt Gubernur sulsel Lepas Ekspor Tujuan Hongkong senilai Rp2,5 Miliar

1087
×

Plt Gubernur sulsel Lepas Ekspor Tujuan Hongkong senilai Rp2,5 Miliar

Sebarkan artikel ini
Plt Gubernur sulsel Lepas Ekspor Tujuan Hongkong senilai Rp2,5 Miliar
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman didampingi Kadis Perdagangan Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo melepas secara simbolis Ekspor Direct flight dari Makassar tujuan Hongkong yang di fasilitasi pesawat cargo dari PT Garuda Indonesia (persero) berupa Ikan Segar dan Ikan Hidup, dengan volume 11 Ton senilai US$. 176.056 atau setara dengan Rp2,5 Miliar. Di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sabtu (30/10/2021).

MAKASSAR—Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman didampingi Kadis Perdagangan Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo melepas secara simbolis Ekspor Direct flight dari Makassar tujuan Hongkong yang di fasilitasi pesawat cargo dari PT Garuda Indonesia (persero) berupa Ikan Segar dan Ikan Hidup, dengan volume 11 Ton senilai US$. 176.056 atau setara dengan Rp2,5 Miliar. Di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sabtu (30/10/2021).

Andi Sudirman Sulaiman merasa sangat bersyukur dan mengapresiasi respon cepat presiden Joko Widodo sehingga semakin memaksimalkan ekspor Sulsel.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

“Kami sangat bersyukur, apresiasi sebesar-besarnya kepada presiden joko widodo yang merespon cepat surat kita, yang dikirim beberapa bulan lalu termasuk apresiasi kita ke Garuda dan GM angkasa pura dan seluruh pendukung ekspor dari perikanan, Alhamdulillah ekspor kita terus meningkat,” ucapnya.

Ia menyebutkan meningkatnya nilai ekspor sulsel tentu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

“Alhamdulillah begini kita naikkan ekspor dan tentu cara hitungnya gampang dengan adanya peningkatan ekspor yang meningkat tentu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kita harap komoditi lainnya seperti itu misalnya beras bapak presiden berikan sinyal kalau mau di ekspor tidak ada masalah yang sebelumnya kita hanya suplai di 27 provinsi di Indonesia dan sekarang masih ada over stok,maka bisa dibawa keluar tinggal menjaga kwalitasnya,” sebutnya.

Andi Sudirman juga mengaku ekspor ini akan dilakukan secara bertahap. “Ini perdana untuk bulan ini, tapi pada bulan sebelumnya telah dilakukan tiga kali dan kita berharap beberapa negara lainnya dibuka seperti ketimur tengah, malaysia, singapura sehingga semakin memudahkan eksportir dan ini bagian percepatan pemulihan ekonomi,” tuturnya.

Ia menambahkan potensi ikan sulsel yang besar dan variatif harus bisa di optimalkan. “Luar biasa kita punya bentangan laut, ikan variatif, ini harus di optimalisasi apa lagi negara kita negara maritim dengan potensi kekayaan alam yang sangat besar dan ini ekspor ikan segar,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo mengemukakan, tumbuhnya ekspor Sulawesi Selatan tidak terlepas dari adanya koordinasi dan sinergitas yang sangat baik antara Pemprov Sulsel dengan instansi terkait, asosiasi, pelaku usaha, perbankan serta pemangku kepentingan lainnya dalam upaya terus memacu pertumbuhan dan pengembangan ekspor Sulsel.

“Adanya motivasi dan semangat yang begitu besar para pelaku usaha ekspor dan semua lapisan masyarakat Sulsel untuk bersama-sama membangkitkan kembali perekonomian Sulawesi Selatan yang sempat mengalami penurunan saat pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Ashari menjelaskan, peran perbankan dalam peningkatan ekspor juga sangat besar, bahkan PT Bank BNI Wilayah 7 Makassar telah menyiapkan ruangan khusus Xpora yang telah dilengkapi fasilitas IT dan ruang display produk ekspor.

“Xpora dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha ekspor khususnya UMKM dalam mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya di pasar internasional melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia, Perwakilan bank BNI di seluruh dunia, para diaspora, International Trade Promotion Centre (ITPC) dan Atase Perdagangan Indonesia di luar negeri. Bank BNI juga memberikan kemudahan kepada pelaku usaha ekspor dalam mengakses pembiayaan.”Sebutnya.

Ashari melanjutkan, pelepasan ekspor komoditas Sulawesi Selatan tujuan Hongkong masih berupa Ikan Segar dan Ikan Hidup, dengan volume 11 Ton.

“Ekspor Direct flight dari Makassar tujuan Hongkong yang di fasilitasi pesawat cargo dari PT Garuda Indonesia (persero) Tbk ini, sebenarnya sudah berjalan dua kali penerbangan, yaitu pada tanggal 16 dan 23 Oktober 2021. Total volume cargo pada dua kali penerbangan tersebut masing-masing sebesar 7,91 ton dan 7,00 ton dengan Komoditas ekspor berupa Ikan Segar dan Ikan Hidup,” terangnya.

Mantan PJ Sekda Sulsel ini menjelaskan, pada periode januari hingga September 2021, ekspor komoditi perikanan tujuan Hongkong yang melalui Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin dulu transit di Jakarta Dengan total volume ekspor sebesar 529 Ton dengan nilai sebesar Rp20,3 Miliar.

“Dengan adanya fasilitas ekspor Direct Flight Makassar tujuan Hongkong ini kedepan tidak ada lagi ekspor tujuan Hongkong yang dilakukan secara Indirect (transit) melalui wilayah Iain, sehingga pada penerbangan langsung berikutnya kita sudah dapat meningkatkan volume cargo ekspor baik dari produk sektor Industri, Perikanan, Pertanian dan produk UMKM Iainnya,” ujarnya.

Ia menambahkan perekonomian Sulawesi Selatan saat ini sudah semakin baik, pada triwulan ke II tahun 2021 ini ekonomi Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu sebesar 7,66 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020, dengan tingkat inflasi cukup terkendali yaitu sebesar 1,62 persen.

Tumbuhnya perekonomian tersebut, tidak terlepas dari pengaruh tumbuhnya Ekspor Sulawesi Selatan. Pada periode Januari-Agustus 2021, ekspor Sulsel mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu sebesar 10,60 persen, dengan total nilai ekspor sebesar US$ 836,82 juta setara dengan Rp11,88 Triliun.

“Saat ini terdapat 133 Komoditas ekspor Sulawesi Selatan yang telah di ekspor ke 65 negara tujuan ekspor di kawasan Asia, Eropa, Amerika dan Afrika. Dan Adapun negara tujuan ekspor utama Sulawesi Selatan meliputi Jepang, China, Amerika Serikat, Malaysia, Republik Korea, Belanda, Jerman, Rusia, Vietnam dan India,” tutupnya. (*)

error: Content is protected !!