MAKASSAR—Merebaknya kasus hepatitis misterius disejumlah negara Eropa, Amerika dan Asia serta ditemukannya kasus 3 anak meninggal di Jakarta, tak membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar panik dan latah, sehingga hingga hari ini belum menyiapkan langkah khusus untuk mengantisipasi kasus tersebut.
Namun meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin mengaku, bahwa pihaknya tidak berdiam diri, namun telah meminta Puskesmas untuk menagntisipasi melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
“Pastinya puskesmas semuanya akan mengantisipasi melalui SKDR (sistem kewaspadaan dini dan respons)-nya,” kata Nursaidah, Senin (9/5/2022).
Selain itu menurut Kepala Dinkes Makassar yang akrab disapa dr. Ida ini, pihaknya .juga telah meneruskan surat edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) nomor HK.02.02/C/2515/2022, tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya kepada seluruh puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan.
Nursaidah berujar, kewaspadaan untuk kasus hepatitis misterius baru berfokus pada surat edaran dari Kemenkes. Pihaknya akan melihat situasi selanjutnya.
“Belum ada kesiapan yang berarti sebenarnya. Cuma memang kewaspadaan itu yang terus ditingkatkan. Dengan edaran yang diberikan oleh kementerian kesehatan,” jelasnya.
SE itu lanjut dr Ida dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya. (5dr)
















