YOGYAKARTA—SMA Muhammadiyah 1 (MUHI) Yogyakarta mengadakan kegiatan syawalan, dengan mengusung Tema “Merajut Silaturahmi Keluarga GTK Untuk Meningkatkan Etos Kerja di SMA Muh 1 Yogyakarta”, yang diikuti seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan beserta keluarganya, Minggu, 8 Mei 2022 bertepatan dengan 7 Syawal 1443 H.
Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WIB dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustad Fauzi, S.S, M.Pd. itu dilaksanakan secara outdor di Halaman Hotel Griya Persada, Kaliurang dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti wajib memakai masker dan menjaga jarak.
Kepala SMA Muhi Drs. H. Herynugroho, M.Pd dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran guru dan tenaga kependidikan beserta keluarga, serta bersyukur karena Idul Fitri tahun 1443 H ini kondisi pandemi sudah terkendali dan bisa kembali diadakan syawalan keluarga besar SMA Muhi secara tatap muka.
Herynugroho juga melaporkan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 350 peserta, serta berharap kegiatan tersebut bisa meningkatkan rasa kekeluargaan dan anggota keluarga dapat memahami serta mendukung ketugasan guru dan tenaga kependidikan yang sedang mengabdi di SMA Muhi.
“Sesuai dengan tema syawalan saat ini, semoga kegiatan ini mampu meningkatkan etos kerja seluruh guru dan tenaga kependidikan dengan dukungan penuh dari keluarga di rumah,” tukas Hery.
Kegiatan dilanjutkan dengan ikrar syawalan yang dipimpin Ustad Tri Ismu Husnan Purwono, SH, MM. yang dilanjutkan dengan pengajian syawalan dengan menghadirkan Master Dongeng Nasional Bambang Bimo Suryono atau yang lebih dikenal sebagai Kak Bimo.
Kemampuan Kak Bimo untuk menirukan lebih dari 200 suara mampu membuat seluruh hadirin hanyut dalam alur dan pesan ceritanya. Disela-sela berceramah Kak Bimo juga membagikan berbagai doorprize kepada sekitar 40 anak yang hadir.
Menurut Kak Bimo seorang muslim yang kembali kepada fitrah pada Hari Raya Idul Fitri akan memiliki sikap yaitu pertama, tetap istiqomah memegang agama tauhid yaitu islam, tetap akan berkeyakinan bahwa Allah itu maha Esa dan hanya kepada Allah SWT kita memohon. Kedua, dalam kehidupan sehari-hari akan selalu berbuat dan berkata yang benar meskipun perkataan itu pahit. Ketiga, ia tetap berlaku sebagai abid, yaitu hamba Allah yang selalu taat dan patuh kepada perintah-Nya.
“Seorang muslim yang kembali kepada fitrohnya selain sebagai abid (hamba Allah) yang bertakwa, ia juga akan memiliki kepekaan sosial yang tinggi peduli kepada lingkungannya. Dengan memiliki kepekaan sosial yang tinggi itulah seorang guru dan tenaga kependidikan diharapkan akan mampu meningkatkan etos kerja dan profesionalisme sebagai seorang pendidik,” pungkas Kak Bimo.
Usai pengajian dilanjutkan dengan ramah tamah dengan saling berjabatan untuk bermaaf-maafan, peserta kemudian berwisata bebas bersama keluarga di Suraloka Zoo, sambil menikmati dinginnya lereng Gunung Merapi dengan mencoba berbagai wahana permainan dan melihat aneka satwa serta tanaman hias yang ada di Suraloka Zoo. Kegiatan ini ditutup dengan sholat Dzuhur berjamaah. (*/464Ys)