MAKASSAR—Kasus meninggalnya seorang warga Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan sesaat usai melakukan perekaman e-KTP yang videonya viral, membuat sejumlah pihak terkejut.
Dikabarkan Alimuddin (55) yang merupakan pasien di RSUD Sultan Daeng Radja tidak dapat menjalani operasi karena tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan. Untuk itu keluarga membawanya untuk melakukan perekaman e-KTP agar dapat mengurus kartu BPJS Kesehatan.
Usai melakukan perekaman e-KTP Alimuddin sempat mengalami sesak nafas. Kemudian, tak berselang lama usai perekaman Amiluddin mendadak meninggal dunia.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Sulsel, Sukarniaty Kondolele mengaku sangat prihatin dan berharap kasus serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.
Menurut Sukarniaty, Dukcapil 24 kabupaten/kota selalu melakukan jemput bola baik di rumah sakit, lapas, sekolah maupun titik-titik tinggalnya penduduk rentan.
“Ada layanan jemput bola Dukcapil. Termasuk, jika ada permintaan urgent oleh keluarga, pasti yang bersangkutan akan direkam di tempat atau di rumah sakit,” terangnya.
Disisi lain Sukarniaty berharap masyarakat untuk segera mungkin mengurus dokumen kependudukan dan pencatatan sipil. Agar saat dibutuhkan semuanya sudah ada dan dengan mudah disiapkan.
“Saya akan segera meminta agar seluruh kadis Dukcapil untuk mengimbau kepada seluruh masyarakat di daerahnya agar selalu memperhatikan dan untuk mengurus kelengkapan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil. Agar saat dibutuhkan, khususnya dalam mendapatkan pelayanan tidak terkendala,” ujarnya.
Untuk diketahui, Almarhum Alimuddin sebelumnya merantau bekerja di Malaysia cukup lama, dan baru saja pulang kembali di lingkungan Baran, Kelurahan Tana Jaya, Kecamatan Kajang, Bulukumba. (*)
















