MEDIASULSEL.COM—Menjalani puasa Ramadan bukan berarti harus berhenti berolahraga. Sebaliknya, aktivitas fisik tetap penting untuk menjaga kebugaran tubuh. Namun, pemilihan jenis olahraga serta waktu yang tepat menjadi kunci agar olahraga tetap aman dan tidak mengganggu ketahanan tubuh selama berpuasa.
Waktu terbaik untuk berolahraga saat puasa adalah menjelang berbuka atau setelah makan malam. Menjelang berbuka, tubuh sudah hampir mendapatkan asupan energi kembali, sehingga risiko dehidrasi lebih rendah. Sementara itu, setelah berbuka, tubuh sudah memiliki cadangan energi yang cukup untuk aktivitas fisik dengan intensitas sedikit lebih tinggi.
Beberapa jenis olahraga ringan bisa menjadi pilihan agar tetap aktif tanpa membebani tubuh. Jalan kaki santai, misalnya, bisa dilakukan selama 20-30 menit di pagi hari atau menjelang berbuka untuk membantu melancarkan peredaran darah dan menjaga kebugaran. Bersepeda dengan kecepatan rendah hingga sedang selama 30-45 menit juga bisa menjadi alternatif yang menyenangkan, terutama di sore hari sebelum berbuka.
Bagi yang ingin menjaga fleksibilitas tubuh sekaligus mengurangi stres, yoga bisa menjadi pilihan. Gerakan yoga yang ringan dan peregangan sederhana dapat membantu tubuh tetap rileks tanpa menguras energi terlalu banyak. Selain itu, stretching atau peregangan ringan di pagi atau sore hari juga bermanfaat untuk menjaga kelenturan otot dan mencegah tubuh terasa kaku.
Jika ingin tetap aktif tetapi tidak ingin terlalu banyak bergerak, senam ringan dengan gerakan low-impact bisa menjadi pilihan. Melakukan latihan pernapasan, seperti teknik pernapasan dalam atau meditasi, juga dapat membantu tubuh lebih rileks dan meningkatkan kualitas tidur selama bulan puasa.
Yang terpenting, dengarkan tubuh dan jangan memaksakan diri. Jika merasa lemas atau mengalami tanda-tanda dehidrasi, segera istirahat. Dengan memilih olahraga yang tepat dan waktu yang sesuai, puasa tetap lancar dan tubuh tetap bugar sepanjang Ramadan. (*)
















