Advertisement - Scroll ke atas
Media Kampus

UNUSIA Jakarta Angkat Isu CSR Bernuansa Spiritual dalam Kuliah Dosen Tamu

423
×

UNUSIA Jakarta Angkat Isu CSR Bernuansa Spiritual dalam Kuliah Dosen Tamu

Sebarkan artikel ini
UNUSIA Jakarta Angkat Isu CSR Bernuansa Spiritual dalam Kuliah Dosen Tamu
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta menggelar kuliah dosen tamu bertajuk Corporate Spiritual Responsibility (CSR), di Aula Kampus UNUSIA, Jumat (10/10/2025).

JAKARTA—Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta menggelar kuliah dosen tamu bertajuk Corporate Spiritual Responsibility (CSR), di Aula Kampus UNUSIA, Jumat (10/10/2025). Hadir sebagai narasumber, Sekretaris Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Palopo, Dr. Rismawati, S.E., M.S.A., CSRS., CSRA., CSP., CRMP., CMA., CERA., dan dibuka langsung Plt. Dekan FEB UNUSIA, Mohammad Zuhdi, M.A.

Dalam pemaparannya, Dr. Rismawati menekankan bahwa konsep CSR dalam perspektif Islam bukan sekadar kegiatan filantropi atau kewajiban hukum, melainkan bagian dari ajaran spiritual dan etika.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

“CSR dalam teologi Islam adalah amanah sekaligus ibadah. Ia berpijak pada spirit Surah Al-Ma’un yang menegaskan bahwa ibadah tidak sah tanpa kepedulian sosial,” jelasnya.

Ia kemudian menguraikan teologi Al-Ma’un yang menghadirkan konsep tauhid sosial, yakni penyatuan hubungan dengan Tuhan (hablun min Allah), dengan sesama (hablun min al-nas), dan dengan alam (hablun min al-‘alam). Menurutnya, hal ini memperluas tujuan CSR dari sekadar sustainability menuju blessedness atau keberkahan.

Lebih jauh, Dr. Rismawati memperkenalkan konsep Pentuple Bottom Line (PBL) yang menambahkan dimensi Prophet dan God pada prinsip klasik People, Planet, Profit. Dengan demikian, praktik bisnis modern didorong untuk berakar pada kesadaran spiritual.

“Pelaporan CSR sering kehilangan jiwa karena berhenti pada angka. Dalam teologi Al-Ma’un, pelaporan harus bernilai ibadah, menghubungkan tanggung jawab horizontal kepada manusia dan alam dengan tanggung jawab vertikal kepada Allah,” tegasnya.

Ia menilai krisis etika bisnis global tak cukup diatasi dengan regulasi, tetapi membutuhkan roh spiritual yang menghidupkan kembali kesadaran moral perusahaan. “CSR sejati adalah perwujudan kasih sayang, cinta, amanah, dan tanggung jawab kepada Tuhan,” tambahnya.

Sementara itu, Mohammad Zuhdi dalam sambutannya menyebut tema ini sangat relevan bagi dunia akademik dan bisnis di tengah arus industrialisasi dan digitalisasi ekonomi.

“FEB UNUSIA berkomitmen membangun tradisi akademik yang menekankan corporate governance sekaligus spiritual governance. Kami ingin melahirkan sarjana ekonomi yang cerdas intelektual, berkarakter, dan berakhlak sosial,” ungkapnya.

Zuhdi menambahkan, integrasi CSR dan spiritualitas sebagaimana dipaparkan Dr. Rismawati menunjukkan bahwa ekonomi modern dapat berjalan seiring dengan nilai ketuhanan.

Kuliah tamu ini dimoderatori oleh Kaprodi Ekonomi Syariah UNUSIA, Asiroch Yulia Agustina, M.E.I., serta dihadiri dosen dan mahasiswa lintas prodi. Kegiatan ini sekaligus menjadi ruang refleksi penting bagi pengembangan paradigma akuntansi dan bisnis berbasis nilai spiritual. (Cr/Ag4ys)

 

Citizen reporter : Muh. Aras Prabowo

error: Content is protected !!