Advertisement - Scroll ke atas
Opini

Utang Luar Negeri Menurun, Mungkinkah Negara Untung?

2072
×

Utang Luar Negeri Menurun, Mungkinkah Negara Untung?

Sebarkan artikel ini
Utang Luar Negeri Menurun, Mungkinkah Negara Untung?
Kasmirawanti, S.S, M.Pd (Kontributor Media & Pengiat Literasi)

Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 2,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 0,1% (yoy).

Perkembangan tersebut disebabkan oleh kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) masing-masing sebesar 4,5% (yoy) dan 2,1% (yoy) antara lain disebabkan oleh pembayaran neto surat utang.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor pertambangan dan penggalian; sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; serta sektor industri pengolahan dengan pangsa mencapai 77,8% dari total ULN swasta.

Sumber Pendapatan Negara Tanpa Utang

Peran negara dalam pandangan islam memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola sumber pendapatan Negara dari berbagai pos. Baik dari pendapatan sektor fai, kharaj, maupun zakat. Serta pengelolaan harta milik Negara melalui sumber pemasukan dari sumber daya alam tambang,emas, nikel dan lain-lain.

Negara akan berupaya melakukan pengelolaan secara maksimal dengan sarana dan prasana memadai, yang pada akhirnya hasilnya akan dikembalikan pada pelayanan umum rakyat.

Hal ini dilakukan Negara sebagai bentuk pelayanan (riayah) Negara dalam melayani seluruh kebutuhan rakyatnya tanpa terkecuali.

Olehnya itu, Negara tidak boleh membebani rakyatnya dari sumber pendapatan yang merugikan rakyat dikemudian hari dalam bentuk beban utang maupun pajak, dimana Negara masih mampu melakukan pendanaan melalui sumber pendapatan Negara dari sumber daya alam dan lain sebagainya.

Konsep utang tidak akan diberlakukan Negara dalam rangka upaya menjalankan perannya memenuhi kebutuhan umum publik.

Sebab pada akhirnya beban utang dan bunga akan dibebankan dalam bentuk pelayanan urusan publik yang merugikan rakyat. Sangat disayangkan, namun begitulah yang terjadi saat ini.

error: Content is protected !!