Sistem kapitalis menjadikan utang sebagai langkah utama agar negara terjerat dalam beban utang yang mengikat dan memenjarakan rakyat, sehingga Negara tidak serius dalam menangani kebutuhan asasi rakyatnya.
Rakyat akan semakin termiskinkan dengan beban utang dan bunga yang menjerat, dimana rakyatlah yang akan menanggungnya dalam bentuk pelayanan publik yang berbayar dan membebani.
Sebutlah seperti dalam pelayanan pendidikan, kesehatan, fasilitas publik dan kesemuanya harus ditanggung rakyat dalam bentuk dispensasi pembayaran pajak dan fasilitas berbayar.
Sungguh miris, padahal utang dan bunga yang dilakukan kapitalis untuk menjerat rakyat adalah upaya membuat rakyat semakin menjerit dan menderita dalam kubangan kemiskinan.
Olehnya itu, Negara harus mandiri dan merdeka dari utang dan bunga, dalam memberikan pelayanan umum dalam bentuk gratis dan memadai.
Semuanya itu diambil melalui pos-pos Negara yang merupakan hak kepemilikan umum, seperti tambang, sumber daya alam hutan dan sumber daya laut yang melimpah.
Hal ini telah dijelaskan Rasulullah SAW, melalui sabdanya: “Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api”. (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Artinya, bahwa semua sumber pendapatan milik Negara dikelola Negara dan hasilnya dikembalikan pada bentuk pelayanan umum kepada rakyat secara gratis ataupun terjangkau, tanpa harus bergantung pada utang bunga.
Sebab bunga adalah beban Negara yang menjerat rakyat dalam kesengsaraan dan kemelaratan tanpa akhir. Sementara bunga adalah aktivitas riba yang tidak hanya merugikan, namun juga mengantarkan pada jurang lembah dosa besar dan Allah akan memeranginya di hari akhir kelak.
“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu.” (QS Al Baqarah: 279). Wallahu ‘alam bishawwab. (*)
Penulis: Kasmirawanti, S.S, M.Pd (Kontributor Media & Pengiat Literasi)
***
Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.
















