Advertisement - Scroll ke atas
  • Ramadhan 1445 H
  • Pemkot Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
Makassar

Dinkes Makassar Targetkan Akhir Tahun Dapatkan 6 Ribu Kasus Baru TB

934
×

Dinkes Makassar Targetkan Akhir Tahun Dapatkan 6 Ribu Kasus Baru TB

Sebarkan artikel ini
Stop Tuberkulosis
Ilustrasi
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Kota Makassar

MAKASSAR—Dinas Kesehatan Kota Makassar menargetkan untuk dapat menemukan 6 ribu kasus baru Tuberkulosis (TB) di kota Makassar sepanjang tahun 2022 ini.

Menurut Kepala Seksi Penaggulangan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Makassar, dr. Andi Mariani, sesuai data hingga triwulan pertama 2022 Dinkes Makassar telah menemukan 1000 lebih kasus TB baru. Dan semuanya masih dalam proses penanganan dan penyembuhan.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

“Sampai triwulan pertama (2022) sudah ada seribu sekian,” tutur dr. Andi Mariani.

Menurutnya upaya paling efektif untuk mencegah penularan TB adalah dengan memeriksa orang yang memiliki gejala TB. Untuk kemudian segera diobati hingga sembuh.

Olehnya itu Dinkes Makassar menargetkan sebanyak-banyaknya dapat ditemukan kasus TB baru agar rantai penularannya segera terputus.

“Mudah-mudahan kalau kita on the track akhir tahun bisa menemukan 6 ribu kasus baru. Semakin banyak kita segera obati, maka  rantai penularan akan terputus, sehingga ada eliminasi jadi tidak penularan lagi,” jelasnya belum lama ini.

Lebih jauh dijelaskanya, bahwa temuan 1 pasien TB, harus juga ditemukan dan diperiksa minimal kontak 10 orang, baik keluarga, tetangga, dan lainnya yang berkontak dengan penderita secara langsung.

Investigasi kontak dari satu kasus terdeteksi positif menurutnya harus ditindaklanjuti dengan mencari 10 kontak untuk pemeriksaan. Pelacakan kasus harus terus dilakukan sebagai upaya percepatan eliminasi.

Untuk diketahui Tuberkulosis (TBC)  atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

Menurut WHO, sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua yang paling mematikan setelah COVID-19.

Lihat Juga:  Pimpin Rakorsus Perusda, Danny Tekankan Peranan Perusda Harus Kuat dan Jelas

Indonesia berada di urutan ke–3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Data tahun 2019 menunjukkan, ada sekitar 845.000 penderita TBC di Indonesia.

Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah. (464Ys)

error: Content is protected !!