Advertisement - Scroll ke atas
  • Pemkot Makassar
  • Media Sulsel
  • Bapenda Makassar
  • Universitas Diponegoro
Pilkada Sulsel

Guru Besar Unhas: Debat Kedua Jadi Panggung Andalan Hati Ungkap Kerja Nyata

153
×

Guru Besar Unhas: Debat Kedua Jadi Panggung Andalan Hati Ungkap Kerja Nyata

Sebarkan artikel ini
Guru Besar Unhas: Debat Kedua Jadi Panggung Andalan Hati Ungkap Kerja Nyata
Debat publik kedua antara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) serta Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), yang digelar oleh KPU Sulsel pada Minggu, 10 November 2024, berlangsung lancar meskipun ada insiden kecil di luar arena debat.
  • Pemprov Sulsel
  • HUT Sulsel ke-355
  • Ir. Andi Ihsan, ST, MM (Kepala Biro Umum Pemprov Sulsel)
  • PDAM Makassar
  • Pilkada Sulsel (KPU Sulsel)

MAKASSAR—Debat publik kedua antara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) serta Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), yang digelar oleh KPU Sulsel pada Minggu, 10 November 2024, berlangsung lancar meskipun ada insiden kecil di luar arena debat.

Debat ini memberikan kesempatan bagi kedua pasangan calon untuk memaparkan pencapaian dan program terkait pembangunan ekonomi, infrastruktur, serta pengelolaan sumber daya alam.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Salah satu fokus utama adalah konsep hilirisasi yang diterapkan Andi Sudirman Sulaiman saat menjabat sebagai Gubernur Sulsel periode 2021-2023. Program ini dimulai dari petani dan pekebun hingga berkembang ke sektor UKM, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian daerah.

Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ambo Ala, menilai program hilirisasi ini sebagai bukti konkret dari upaya Andi Sudirman Sulaiman dalam mengembangkan ekonomi lokal.

“Kata kuncinya adalah efek berganda atau multiplayer effect. Hilirisasi memberikan nilai tambah dan membuka lapangan kerja yang dibutuhkan masyarakat,” ungkap Prof. Ambo Ala.

Ia mencontohkan produksi kakao di Sulsel, yang sering kali dijual dalam bentuk biji dengan harga rendah. Namun, melalui hilirisasi yang memproses kakao menjadi produk turunan, harga jualnya meningkat, memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi petani.

“Jika biji kakao dijual mentah, harganya hanya sekitar USD1 per kg. Namun, jika diolah melalui hilirisasi, nilai jualnya meningkat dan menguntungkan masyarakat,” jelasnya.

Pandangan serupa juga datang dari sejumlah akademisi, yang menilai bahwa pasangan Andalan Hati berhasil memaparkan capaian dan rencana kerja nyata sesuai tema debat kedua.

Andalan-Hati dinilai menggunakan data dan fakta, memberikan argumen yang lebih realistis dan tidak sekadar janji. Paparan mereka dianggap lebih konkret dibandingkan konsep atau janji tanpa dasar yang disampaikan oleh beberapa kandidat lain.

Debat ini memperlihatkan bagaimana masing-masing kandidat mengartikulasikan visi dan program yang langsung berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, memberikan kesempatan bagi pemilih untuk melihat arah kepemimpinan mereka di masa depan. (*/4dv)

error: Content is protected !!