Advertisement - Scroll ke atas
  • Pemkot Makassar
  • Dirgahayu TNI ke-79
  • Bapenda Makassar
  • Universitas Diponegoro
Makassar

Kabid Sosbud Bappeda Nyatakan Akan Verifikasi Ulang Data P3KE

987
×

Kabid Sosbud Bappeda Nyatakan Akan Verifikasi Ulang Data P3KE

Sebarkan artikel ini
Kabid Sosbud Bappeda Nyatakan Akan Verifikasi Ulang Data P3KE
Kepala Bidang Sosial Budaya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Nopriadi, dalam sebuah kesempatan. (Foto: bappedakotamks)
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar
  • Pemprov Sulsel
  • Pilkada Sulsel (KPU Sulsel)

MAKASSAR—Dalam memastikan keakuratan data dalam program Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PP3KE) di Kota Makassar akan dilakukan verifikasi ulang, dengan melibatkan pihak kelurahan untuk melakukan verifikasi ke setiap kepala keluarga yang terdaftar P3KE.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Sosial Budaya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar Nopriadi dalam Rapat Tindak Lanjut Hasil Verifikasi dan Validasi P3KE di Kota Makassar tahun 2024 di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, Senin (19/6/2023).

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Nopriadi mengungkapkan kecamatan yang mendominasi jumlah data P3KE di Kota Makassar yakni salah satunya, Kecamatan Tallo dan Kecamatan Makassar. Hal ini erat kaitannya dengan indikator-indikator terkait akses layanan publik.

“Jadi P3KE itu sebagian itu indikatornya diambil berdasarkan akses layanan. Baik itu layanan, akses ke puskesmas dan lain sebagainya,” tukasnya.

Ia menuturkan ke 16 ribu KK yang terdaftar dalam data P3KE menjadi fokus utama dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem. salah satu upaya yang dilakukan untuk mengangkat mereka dari zona kemiskinan dengan memastikan pendapatan harian mereka melebihi Rp11 ribu per hari.

Pasalnya, yang menjadi indikator penilaian apakah masyarakat tersebut masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem atau tidak, jika mereka memiliki pendapatan harian di bawah Rp11 ribu per hari.

“Kalau di Makassar atau di Indonesia pada umumnya itu, pendapatan mereka hanya Rp11 ribu per hari dan mereka masuk di P3KE,” tandas Nopriadi. (*/4dv)

error: Content is protected !!