MAKASSAR—Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (FORSGI) Sulawesi Selatan menyelenggarakan kompetisi sepak bola usia dini bertajuk Festival FORSGI ke-2 usia 10 dan 12 tahun di Lapangan Sepak Bola Kompleks Dr Tadjuddin Chalid, Jalan Berua Raya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/6/2024).
Hadir dalam pembukaan festival, Ketua Umum FORSGI Agus Riyanto, Kepala Dispora Sulawesi Selatan Suherman SE MM, Ketua FORSGI Sulawesi Selatan Jubliadi Patangke ST MM, ketua panitia festival Drs Astah Abd Fattah MSi, Ketua Asprov PSSI Sulawesi Selatan, Ketua Askot PSSI Kota Makassar, dan pejabat yang mewakili Pj Gubernur Sulawesi Selatan. Selain sebagai Ketua Umum FORSGI, Agus Riyanto juga ditunjuk sebagai Ketua Asosiasi Pembina Sepak Bola Usia Muda Seluruh Indonesia (APSUMSI).
Secara resmi Kadispora Sulawesi Selatan Suherman SE MM membuka kompetesi sepak bola FORSGI tahun ini. Pihaknya melakukan tendangan bola pertama sebagai simbol dimulainya festival. Acara pembukaan festival sepak bola ini diawali penampilan atraksi seni dan tarung atlet cilik pencak silat dari Persinas Asad. Setelah itu, defile kontingen, dan sambutan pejabat yang hadir.
Ketua FORGSI Sulawesi Selatan Jubliadi Patangke ST MM mengatakan, pertandingan sepabola ke-2 di Sulawesi Selatan ini bertujuan untuk membina generasi sepak bola usia 10 dan 12 tahun. “Peserta berasal dari 13 kabupaten/kota. Setiap kabupaten/kota mengutus 1 tim usia 10 tahun dan 1 tim usia 12 tahun,” katanya di sela-sela festival.
Nantinya akan dipilih 1 tim yang akan dikirim ke Jakarta untuk bertanding di Piala Menpora pada Agustus 2024. “Harapannya, kompetisi ini bisa dilaksanakan 1 tahun sekali sebagai ajang untuk mencetak generasi unggul di bidang sepakbola,” ungkap Jubliadi.
Pihaknya berharap, tidak hanya mengejar prestasi sepak bola. Tetapi juga diharapkan pertandingan ini sebagai wadah untuk menerapkan karakter luhur. “Pembinaan karakter luhur melalui sepakbola,” ujar Ketua FORSGI Sulawesi Selatan ini.
Adapun undangan pembukaan festival FORGSI Sulawesi Selatan antara lain, Ketua KONI Sulawesi Selatan, Ketua KONI Kota Makassar, Kapolsek Biringkanaya, Danramil 1408-11 Biringkanya, Camat Biringkanya, Lurah Berua, Lurah Paccerakkang, Lurah Sudiang Raya. Juga hadir Dewan Kehormatan Daerah (DKD) FORSGI Sulawesi Selatan, atlet cilik sepakbola utusan kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, dan ratusan penonton dan pendukung masing-masing tim.
Turut hadir Wakil Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan Muhtar Mannan SH, Ketua Senkom Mitra Polri Provinsi Sulawesi Selatan Ir Sutopo, dan Ketua Persinas Asad Sulawesi Selatan.
Ketua panitia festival FORGSI ke-2 Sulawesi Selatan Drs Astah Abd Fattah MSi mengatakan, tujuan utama festival sepak bola usia dini ini adalah mendorong tumbuhnya talenta dan yang terpenting bisa memiliki akhlakul karimah atau karakter luhur.
“Selain mempunyai talenta sepak bola, yang terpenting adalah memiliki tabiat luhur. Suatu saat nanti saat mewakili kabupaten, provinsi, atau Indonesia di ajang sepak bola, ia telah memiliki tabiat yang bagus,” sebut Astah.
Astah menambahkan, jumlah peserta yang mengikuti kejuaraan ini terdiri dari 13 tim atau 250 atlet dari kategeri usia 10 dan 12 tahun.
FORSGI dibentuk pada 1 Januari 2022. FORSGI menaungi pembinaan sepak bola usia dini. Organisasi ini adalah forum yang dilahirkan oleh komunitas alumni pesepakbola nasional. Dengan wadah ini munculah ide-ide cemerlang untuk pembinaan sepak bola usia dini dan usia muda.
FORSGI sendiri ddalam pembinaannya tetap mengedepankan profesionalisme. Karena itu, kesepakatan para pendiri dan di dalam struktur kepengurusanya, FORSGI menggandeng para purnawirawan perwira tinggi TNI/POLRI sebagai dewan pembina. FORSGI berkembang dan berjalan secara mandiri, swadaya, dan gotong royong. Motto FORSGI adalah jeli dan peduli.
Visi dan misi FORGSI yaitu menumbuhkan karakter yang sportif, rukun, kompak, dan kerjasama yang baik sebagai salah satu wadah pengembangan, pembelajaran, dan pembinaan olahraga publik untuk masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik.
Sedangkan tujuan FORGSI mengembangkan potensi sepak bola usia muda, baik untuk pemain, pelatih maupun semua pelaku sepak bola Indonesia, secara merata, terprogram, berkesinambungan, yang bertalenta, berahlakul karimah, dan berprestasi serta menghadirkan kemeriahan dan memberikan hiburan bagi masyarakat. (*)
