Advertisement - Scroll ke atas
Makassar

Kualitas Tidur Buruk Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Penjelasan Dinkes Makassar

593
×

Kualitas Tidur Buruk Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Penjelasan Dinkes Makassar

Sebarkan artikel ini
Kualitas Tidur Buruk Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Penjelasan Dinkes Makassar
ILUSTRASI - Di tengah kesibukan sehari-hari, tidur sering kali menjadi hal pertama yang dikorbankan. Banyak orang menganggap waktu tidur bisa dipotong untuk memberi ruang lebih bagi pekerjaan atau hiburan. Namun, kurangnya perhatian pada kualitas tidur bisa berdampak serius pada kesehatan, terutama pada risiko penyakit jantung.

MAKASSAR—Di tengah kesibukan sehari-hari, tidur sering kali menjadi hal pertama yang dikorbankan. Banyak orang menganggap waktu tidur bisa dipotong untuk memberi ruang lebih bagi pekerjaan atau hiburan. Namun, kurangnya perhatian pada kualitas tidur bisa berdampak serius pada kesehatan, terutama pada risiko penyakit jantung.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, mengingatkan bahwa tidur yang cukup dan berkualitas bukan sekadar waktu istirahat, tetapi faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung. Dalam keterangannya pada Rabu (6/11/2024), ia menegaskan bahwa tidur yang buruk memiliki hubungan erat dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Beberapa cara tidur memengaruhi kesehatan jantung meliputi:

1. Tekanan Darah Tinggi
Kurang tidur membuat tekanan darah tidak turun secara normal selama malam hari, meningkatkan risiko hipertensi, salah satu faktor utama penyakit jantung.

2. Peradangan
Tidur yang tidak cukup dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh. Kondisi ini berkontribusi pada aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri yang dapat memicu serangan jantung dan penyakit jantung koroner.

3. Kontrol Gula Darah dan Obesitas
Tidur berkualitas buruk memengaruhi metabolisme glukosa dan meningkatkan risiko resistensi insulin. Hal ini juga mendorong nafsu makan, terutama untuk makanan tinggi gula dan lemak, sehingga memicu obesitas—faktor risiko signifikan untuk penyakit jantung.

4. Hormon dan Stres
Tidur yang kurang meningkatkan hormon stres seperti kortisol, yang memberi tekanan ekstra pada jantung dan pembuluh darah. Selain itu, hormon lain yang mengatur nafsu makan dan tekanan darah juga ikut terganggu.

Dinkes Makassar mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan pentingnya tidur yang cukup dan berkualitas. “Dengan tidur yang baik, kita tidak hanya meningkatkan energi dan konsentrasi, tetapi juga melindungi kesehatan jantung untuk jangka panjang,” ujar dr. Nursaidah. (*/4dv)

error: Content is protected !!