Advertisement - Scroll ke atas
Papua

Perayaan HUT ke-49 KKSS Nabire Meriah, Bro Rivai Tekankan Nilai Perantau Sulsel

541
×

Perayaan HUT ke-49 KKSS Nabire Meriah, Bro Rivai Tekankan Nilai Perantau Sulsel

Sebarkan artikel ini
Perayaan HUT ke-49 KKSS Nabire Meriah, Bro Rivai Tekankan Nilai Perantau Sulsel
Puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-49 Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Nabire, Papua Tengah, berlangsung meriah di Islamic Center Nabire, Sabtu (29/11/2025). Ratusan warga KKSS memadati lokasi acara yang mengusung tema “Semangat Persatuan dan Kontribusi Nyata untuk Kemajuan Nabire dan Papua Tengah.”

NABIRE—Puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-49 Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Nabire, Papua Tengah, berlangsung meriah di Islamic Center Nabire, Sabtu (29/11/2025). Ratusan warga KKSS memadati lokasi acara yang mengusung tema “Semangat Persatuan dan Kontribusi Nyata untuk Kemajuan Nabire dan Papua Tengah.”

Hadir mewakili Ketua Umum KKSS, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP, Wakil Ketua Umum BPP KKSS, Laksda TNI Dr. Abdul Rivai Ras—yang akrab disapa Bro Rivai—menyampaikan pesan mengenai karakter khas masyarakat Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai perantau ulung.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

“Orang Bugis, Makassar, dan Toraja dikenal sebagai pelaut hebat. Mereka mampu membangun kapal sendiri seperti phinisi, yang membawa mereka menjelajahi Nusantara bahkan hingga Madagaskar,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat Sulsel sejak lama dibentuk oleh falsafah leluhur yang mendorong keberanian dan kemandirian. “Pesan yang selalu diwariskan adalah jangan menjadi anak buah, tetapi jadilah punggawa di negeri rantau,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa tradisi merantau telah mengakar kuat sejak abad ke-17. Ada dua jenis perantau, yaitu sompe—yang merantau sementara, serta mallekke dapureng—yang memutuskan menetap di wilayah baru.

Karena itu, Bro Rivai mendorong warga KKSS di Nabire untuk terus menjaga integritas dan memberikan kontribusi terbaik bagi daerah. “Seperti pepatah Bugis, resopa temmangingngi, malomo naletei pammase dewata—bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, rahmat Tuhan akan mengikuti,” tegasnya.

Acara HUT KKSS semakin semarak lewat penampilan tari khas Sulawesi Selatan yang dipadukan dengan tarian Papua. Perpaduan budaya itu memperlihatkan harmonisasi yang telah lama terjalin antara dua komunitas di wilayah tersebut.

Wakil Bupati Nabire, H. Burhanuddin Pawennari, turut hadir dan menegaskan bahwa nilai-nilai budaya Bugis-Makassar masih menjadi pedoman warga KKSS di tanah rantau. “Sipakatau dan sipakalebbi adalah identitas kami. Di mana pun kami berada, prinsip saling menghormati dan memuliakan sesama harus menjadi dasar kebersamaan,” ujarnya.

Nilai-nilai budaya seperti sipakainge, sipakaraja, sikamali, dan siangkaran turut kembali diangkat dalam kegiatan ini sebagai pengingat etika sosial masyarakat Sulsel.

Sejarah kehadiran KKSS di Papua sudah berlangsung sejak dekade 1970–1980-an, ketika para perantau dari Sulawesi Selatan mengisi berbagai sektor pembangunan, mulai dari perdagangan, pendidikan, kesehatan hingga pemerintahan. Di Nabire sendiri, KKSS mulai berkembang pesat sejak 1996 dan kini menjadi komunitas besar dengan kontribusi sosial-ekonomi yang signifikan.

Tahun 2025 menjadi momentum penting dengan terbentuknya struktur pengurus provinsi seiring hadirnya Provinsi Papua Tengah. (Y5l/Ag4ys)

error: Content is protected !!