JAKARTA – Pilpres telah usai. Namun kedua kubu belum bertatap muka secara langsung. Akankah pertemuan itu akan terjadi setelah putusan sidang sengketa Pilpres di MK pada 28 Juni nanti?
Sidang sengketa Pilpres 2019 masih berlangsung sengit di Mahkamah Konstitusi (MK). Memasuki sidang ke-3 pada Kamis (20/6), belum ada tanda-tanda Joko Widodo dan Prabowo Subianto akan bertemu langsung.
Ditemui di Prabowo-Sandi Media Center, Kamis (20/6) juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan kedua calon presiden belum ada rencana bertemu dalam waktu dekat ini.
Ia mengibaratkan keduanya masih bertarung untuk memperebutkan kursi kepemimpinan, jadi sedianya pertemuan baru terjadi setelah pertarungan usai 28 Juni nanti. Tapi Dahnil pun tak bisa memastikannya.
“Ya kita lihat hasil ya, kan masih panjang. Khan keputusan kita gak tahu sampai tanggal berapa. Kompetisi belum tuntas. Kita lihat setelah kompetisi tuntas. Khan ini masih dalam ring, masa dalam ring masih bertarung kita sudah peluk-pelukan, belum-belum”
“Ini belum tuntas. Ya kita lihat nanti, yang jelas pertarungan di ring sudah selesai, tentu kita akan kembali normal seperti biasa,” ujarnya.
Ditambahkannya, narasi rekonsiliasi yang sering digaungkan tidak tepat untuk memfasiilitasi pertemuan antara Jokowi dan Prabowo, karena rekonsiliasi dilakukan apabila ada konflik dalam kompetisi pemilu.
Dahnil menilai tidak ada konflik dalam pemilu, yang ada hanya sebuah kompetisi untuk memenangkan pilpres ini. Dahnil mengatakan ia lebih suka menyebut pertemuan keduanya nanti sebagai silaturahmi.
Moeldoko: Sejak Awal Jokowi Ingin Bertemu Prabowo
Ditemui di kantor staf presiden, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf Moeldoko, mengatakan dari awal pihaknya selalu mengupayakan terjadinya pertemuan tersebut, namun belum membuahkan hasil.
“Belum tahu persis ya. Substansinya kita belum tahu, intinya bahwa upaya Pak Jokowi untuk bisa bertemu dengan beliau (Prabowo) sangat kuat ya, itu yang perlu kita catat, bahwa dari awal Pak Jokowi sudah menginginkan,” ungkap Moeldoko. (VOA)