KAMCHATKA—Gempa bumi besar mengguncang pesisir timur Rusia, Rabu pagi (30/7/2025). Lindu bermagnitudo 8,8 ini terjadi di lepas pantai Semenanjung Kamchatka dan langsung memicu peringatan tsunami di sejumlah negara di kawasan Pasifik, termasuk Indonesia.
Pusat gempa berada sekitar 120 kilometer dari Petropavlovsk-Kamchatsky, kota terbesar di wilayah tersebut. Getaran keras terasa selama hampir tiga menit. Warga panik, gedung-gedung bergoyang hebat, dan beberapa rumah rusak ringan. Meski begitu, hingga laporan terakhir, belum ada korban jiwa yang dilaporkan.
Salah satu video yang beredar luas memperlihatkan tim medis di Kamchatka tetap melanjutkan operasi bedah meski ruangan bergetar keras. Aksi mereka menuai pujian atas keberanian dan ketenangan dalam situasi darurat.
Tsunami dengan ketinggian hingga lima meter dilaporkan melanda Severo-Kurilsk di Kepulauan Kuril. Pelabuhan tergenang, sejumlah kapal rusak, dan ribuan warga dievakuasi. Pemerintah Rusia menetapkan status darurat dan menggerakkan tim tanggap cepat.
Guncangan gempa juga memicu gelombang tsunami di Jepang, yang mengakibatkan lebih dari 1,9 juta orang dievakuasi dari wilayah pesisir. Gelombang mencapai lebih dari satu meter di beberapa titik, namun tidak dilaporkan adanya kerusakan besar atau korban. Pemerintah Jepang menyatakan fasilitas vital seperti PLTN Fukushima dalam kondisi aman.
Gelombang tsunami juga tercatat di Hawaii dan pantai barat Amerika Serikat, namun dengan dampak minim. Peringatan sempat dikeluarkan dan kemudian diturunkan beberapa jam setelahnya.
Indonesia turut terdampak. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan potensi tsunami di 10 wilayah timur Indonesia, termasuk Maluku dan Papua. Ketinggian air laut diperkirakan tidak melebihi 0,5 meter. Masyarakat diminta tetap tenang namun waspada, menjauhi pantai, dan terus mengikuti informasi resmi dari BMKG dan BPBD setempat.
Sejumlah gempa susulan dengan kekuatan signifikan masih terjadi. Pakar gempa memperingatkan potensi gempa lanjutan hingga magnitudo 7 dalam beberapa hari ke depan. Sementara itu, Gunung Klyuchevskoy di Kamchatka juga dilaporkan meletus beberapa jam setelah gempa, meski belum dapat dipastikan apakah ada kaitan langsung.
Gempa ini menjadi salah satu yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir. Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, menyebutnya sebagai peringatan serius bahwa kawasan Pasifik tetap berada di jalur cincin api dan potensi bencana bisa datang kapan saja.
Hingga kini, aktivitas masyarakat di Kamchatka perlahan kembali normal. Bandara kembali dibuka, dan upaya pemulihan terus dilakukan oleh otoritas setempat. Pemerintah Rusia meminta warga tetap waspada terhadap gempa susulan dan potensi bahaya lainnya.
Di tengah semua kepanikan itu, keberanian tim medis yang tetap menyelesaikan operasi di ruang bedah yang berguncang seolah menjadi simbol keteguhan warga Rusia dalam menghadapi bencana. (Ag4ys)




















