MAKASSAR—Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof. Fadjry Djufry, bersama Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan, menghadiri rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada Senin, 13 Januari 2025. Rapat yang digelar secara virtual ini membahas langkah strategis percepatan swasembada pangan, khususnya jagung, di tengah tantangan perubahan iklim global.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membuka rapat dengan apresiasi kepada Kepolisian RI atas dukungan mereka terhadap sektor pertanian. Dukungan ini, menurutnya, menjadi kunci dalam mewujudkan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan secepat mungkin.
“Kami sudah berdiskusi dengan Kapolri tentang rencana tanam perdana jagung pada Rabu, 15 Januari 2025. Terima kasih kepada kepolisian yang tidak hanya mendukung swasembada, tetapi juga menjaga distribusi pupuk dari tindak penyimpangan,” ujar Amran.
Amran menggarisbawahi penemuan kasus pupuk palsu yang melibatkan 27 perusahaan, di mana lima di antaranya sepenuhnya memproduksi pupuk ilegal. Kerugian petani akibat kasus ini mencapai Rp3,2 triliun.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Kepolisian dan semua pihak harus terlibat aktif mengawal ketersediaan sarana produksi pertanian yang berkualitas,” tegasnya.
Ia juga menyinggung tantangan besar akibat fenomena El Nino yang berdampak pada penurunan produksi pangan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menurut Amran, kerja sama lintas sektor seperti yang diamanatkan dalam Inpres 2011 menjadi sangat relevan dalam menghadapi situasi ini.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan menyatakan dukungannya terhadap program swasembada jagung. Ia menegaskan bahwa jajaran kepolisian di Sulsel siap menjalankan instruksi demi memastikan ketahanan pangan.
“Jagung ini tidak hanya untuk swasembada, tetapi juga menjadi bagian dari program gizi bagi anak-anak Indonesia. Ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Pj Gubernur Sulsel Prof. Fadjry Djufry menyebutkan bahwa program ini adalah tindak lanjut MoU antara Kapolri dan Kementerian Pertanian terkait ketahanan pangan. Sulsel sendiri ditargetkan menanam 10 ribu hektare jagung dari total target nasional satu juta hektare.
“Kita akan mulai dari Kabupaten Jeneponto pada 15 Januari 2025. Semoga target ini bisa tercapai dan mendukung program Presiden RI untuk ketahanan pangan nasional,” ucapnya optimistis.
Program ini akan melibatkan seluruh elemen pemerintah daerah, mulai dari bupati, wali kota, hingga kepala desa. “Langkah ini diharapkan mampu menjadikan Sulsel sebagai salah satu lumbung pangan nasional yang berkontribusi besar terhadap swasembada jagung Indonesia,” tutupnya. (*/4dv)