Advertisement - Scroll ke atas
  • Ramadan Mubarak 1446H (Mediasulsel.com)
  • Pemkab Sidrap
  • Pemkab Sidrap
  • Pemkab Maros
  • Universitas Dipa Makassar
  • Media Sulsel
Bisnis

Tingkatkan Kesehatan Mental dengan Perencanaan Keuangan yang Baik

1007
×

Tingkatkan Kesehatan Mental dengan Perencanaan Keuangan yang Baik

Sebarkan artikel ini
Kegiatan webinar MiPOWER by Sequis bersama Riliv mengenai perencanaan keuangan dan kesehatan mental. Dengan narasumber Senior Manager Business Development Sequis, Yan Ardhianto Handoyo dan Prita Yulia Maharani, M.Psi., Psikolog perwakilan dari Riliv yang akan berlangsung pada, Rabu 21 Oktober 2020 pukul 19.00-20.00 WIB.
  • Pemprov Sulsel
  • Pascasarjana Undipa Makassar
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar

JAKARTA – MiPOWER by Sequis mengadakan diskusi online dalam format webinar pada 21 Oktober 2020 pukul 19.00-20.00 WIB bersama Senior Manager Business Development Sequis, Yan Ardhianto Handoyo dan perwakilan dari Riliv, Prita Yulia Maharani, M.Psi., Psikolog bertema “Meningkatkan Kesehatan Mental dengan Membuat Perencanaan Keuangan yang Baik” untuk milenial Indonesia. Peserta dapat mendaftar di bit.ly/mipowerxriliv. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para milenial melakukan perencanaan keuangan sejak muda karena jika salah dalam perencanaan keuangan diyakini dapat memengaruhi kesehatan mental.

Bijak mengelola keuangan adalah langkah pertama agar keuangan selalu sehat. Senior Manager Business Development Sequis, Yan Ardhianto Handoyo membagikan beberapa tips sederhana agar milenial dapat lebih bijak dalam mengelola keuangannya.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Pertama, sisihkan minimal 10% dari penghasilan atau uang jajan untuk tabungan masa depan. Kedua, siapkan dana darurat dan asuransi, seperti asuransi kesehatan, penyakit kritis, dan asuransi yang menanggung cacat tetap total. Ketiga, hindari berutang dan bila berutang pastikan untuk utang produktif yang nilainya akan meningkat di masa depan, seperti cicilan KPR.

Demikian juga dengan penggunaan kartu kredit, Yan menyarankan agar hanya digunakan sebagai alat bantu bayar bukan untuk menyediakan uang tambahan dan segera dibayar lunas, misalnya digunakan karena ada diskon ketimbang bayar cash. Selama pengunaannya efektif sebenarnya justru dapat membantu dalam mengatur cashflow.

“Sayangnya banyak milenial yang terjebak dengan masalah finansial, yaitu pemasukan sedikit sehingga terjebak utang, pemasukan besar tapi tidak bijak mengatur pengeluaran. Jika seseorang tidak bisa mengatur anggaran, uangnya akan cepat habis kemudian terjebak pada cicilan utang. Sementara tagihan datang terus, tabungan terus menipis, dan biaya hidup lain harus dipenuhi atau dibayar. Beban keuangan yang melebihi kemampuan finansial tentunya dapat mempengaruhi aktivitas, konsentrasi, dan kualitas hidup,” sebut Yan.

Sependapat dengan Yan, Psikolog dari Riliv, Prita Yulia Maharani, M.Psi., Psikolog mengatakan bahwa milenial dapat menjaga kesehatan mental dengan mulai menjaga kesehatan keuangan. Mengapa keuangan? Sebab uang adalah salah satu kebutuhan vital sehingga perlu dikelola dengan baik agar tidak terjebak dalam pola ‘salah urus’ yang akan mengakibatkan banyak kerugian, penyesalan mendalam hingga mengakibatkan gangguan mental. Pada akhirnya, orang tersebut akan semakin kesulitan karena uangnya pun berpotensi ‘habis’ untuk biaya pengobatan ke psikolog dan/atau psikiater.

“Ketika mengalami gangguan mental, pasien harus segera ditangani oleh ahlinya jangan dibiarkan seolah-olah tidak terjadi apa-apa karena dapat berpotensi menyebabkan self-harm (perilaku melukai dan menyakiti diri sendiri), suicide (bunuh diri), dan melukai orang lain. Tanda awal terjadinya gangguan mental dapat dilihat dari perubahan kepribadian, mulai muncul kecemasan, sering mood swing, menarik diri dari lingkungan sosial, kurang merawat diri, hingga melakukan hal yang berisiko tinggi pada dirinya, seiring munculnya suicide thought,” ujar Prita.

Permasalahannya adalah banyak orang masih enggan untuk memeriksakan diri ke psikolog atau psikiater karena biayanya yang tinggi. Namun, milenial tidak perlu khawatir biaya pengobatan untuk gangguan mental saat ini sudah tersedia dalam asuransi kesehatan MiPROTECTION yang menyediakan manfaat perlindungan berupa pertanggungan konsultasi ke psikolog dan pengobatannya sebanyak 5 kali sesi konseling/tahun polis untuk gangguan mental skizofrenia, bipolar, dan OCD sesuai ketentuan polis.

Milenial yang memiliki produk MiPROTECTION juga bisa melakukan konseling online melalui aplikasi Riliv selama memenuhi persyaratan klaim dan konsultasi, yaitu dilakukan oleh psikolog yang terdaftar dalam Himpunan Psikologi Indonesia. Adanya aplikasi konsultasi online tentu memudahkan milenial yang masih enggan ke klinik atau rumah sakit untuk konsultasi secara tatap muka ditambah lagi saat ini sedang pandemi covid-19.

Pada akhir webinar, Yan menyarankan agar milenial mulai melakukan pengecekan kembali pada cara mereka menggunakan pendapatan atau uang jajan, mulai mengatur anggaran pribadi, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu serta melengkapi diri dengan asuransi MiPROTECTION sebagai cara bijak memproteksi finansial jika terjadi risiko, seperti gangguan kesehatan termasuk kesehatan mental jika membutuhkan konseling ke psikolog, baik secara langsung maupun melalui platform online, seperti Riliv. (*)

Senior Manager Business Development Sequis, Yan Ardhianto Handoyo.
error: Content is protected !!