NUSA DUA—World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, kini memasuki hari ketiga. Ketua BPC Perhumas Makassar, Devo Khaddafi, menggarisbawahi pentingnya fenomena kecerdasan buatan (AI) dalam perkembangan dunia kehumasan.
Dalam forum internasional yang diinisiasi oleh BPP Perhumas dan Global Alliance ini, AI menjadi salah satu topik utama yang dibahas. Menurut Devo, sudah saatnya praktisi humas mengubah perspektif terhadap AI. Alih-alih dianggap sebagai ancaman, AI justru bisa menjadi alat untuk meningkatkan profesionalisme di bidang ini.
“AI adalah teman baru yang cerdas dan potensial. Dengan merangkulnya, kita dapat memperluas kapasitas dan kemampuan para praktisi humas,” ujar Devo.
Namun, ia mengingatkan bahwa AI tetap harus berada di bawah kendali manusia. Kehati-hatian dalam penggunaannya menjadi aspek penting, karena peran manusia tetap tak tergantikan dalam membuat keputusan strategis di dunia komunikasi.
Pernyataan Devo ini sejalan dengan rencana BPP Perhumas, yang akan segera meluncurkan panduan etis penggunaan AI untuk para praktisi humas. Ketua BPP Perhumas, Boy Kelana Subroto, menegaskan bahwa panduan ini akan diselaraskan dengan kode etik yang selama ini menjadi pedoman di dunia kehumasan.
Forum ini juga menghadirkan peserta dan pembicara dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Portugal, Nigeria, Australia, hingga Vietnam, yang membagikan wawasan mereka dalam rangkaian acara selama lima hari.
Selain konferensi, WPRF 2024 menggelar Konvensi Humas Nasional, pertemuan Humas Muda, dan Munas Perhumas, menjadikannya momentum penting untuk berbagi ide dan inspirasi di era digital. (*/4dv)