MAKASSAR—Forum Pariwisata Sulsel Bergerak melaunching Hastag #keSulselmi di Kopi Kebun Jalan Racing Center, Senin (27/9/2021).
Ketua Forum Pariwisata Sulsel Bergerak Devo Khaddafi menyebutkan, pandemi Covid 19 badai dahsyat yang memporak porandakan semua aktifitas ekonomi, bisnis, pendidikan, sosial dan juga industri pariwisata.
Ia mengatakan situasi ini sangat memprihatinkan olehnya itu, ini mendorong 16 asosiasi pariwisata di Sulsel untuk bergabung dalam satu platform berbasis empati dan solidaritas yang bernama Forum Pariwisata SulSel Bergerak dengan tagline #kesulSelmi.
“Tagline #keSulSelmi merupakan ekspresi optimisme dari para pelaku industri bahwa pariwisata akan dapat bangkit dengan strategi kolaborasi, inovasi dan adaptasi dalam upaya mewujudkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai penggerak roda kegiatan perekonomian masyarakat, melalui pengembangan pariwisata domestic secara tersistem, terstruktur,” ucap Devo sapaanya.
Langkah pertama yang harus dilakukan. Menurut dirinya bersama dengan pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder yaitu seluruh Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota di Sulsel serta Poltekpar Makassar dan Bank Indonesia.
Koordinasi tersebut, Kata Devo untuk memastikan bahwa #keSulselmi nantinya betul-betul dapat dipakai untuk melakukan promosi pariwisata yang ada di wilayah masing-masing.
“Kita mau memastikan bahwa #kesulselmi betul-betul dapat dipakai semuanya karena ini memang niat bersama kita memastikan semua stakeholder akan berperan penyebaran #kesulselmi,” ungkap Devo.
Ia menegaskan melalui #kesulselmi, Forum Pariwisata Sulsel Bergerak menawarkan Sulsel itu memiliki beragam keindahan alam, keberagaman budaya dan kulinernya.
“Melalui #keSulselmi, kita menawarkan bahwa silakan datang ke Sulsel dengan segala macam keindahan alam keberagaman budaya, kulinernya, bahwa dengan Anda datang di Sulsel, Anda tidak menyesal dan kita akan jamin dengan protokol kesehatannya,” ungkapnya.
Devo mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan membuat paket-paket wisata mana saja di Sulsel yang siap dipasarkan. Devo mengaku bahwa di Sulsel sudah ada beberapa paket wisata yang sudah siap dipasarkan seperti Toraja, Makassar dan sekitarnya, Bulukumba dan Selayar dengan wisata baharinya.
“Kita akan membuat paket-paket dan memang sudah ada beberapa daerah existing seperti Toraja, Makassar dan sekitarnya, Bulukumba dan Selayar dengan baharinya ini semua kita akan buat kluster dan pastikan semua mendapatkan promosi,” tandasnya.
Sementara Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sulsel Dr. Mohammad Hatta mengatakan potensi pariwisata di desa sangat menjanjikan, seksi untuk dijual atau dipasarkan. Hanya saja yang perlu didorong sekarang kepada pemerintah adalah menyiapkan infrastruktur yang memadai seperti jalan.
“Selain infrastruktur yang perlu didorong untuk dibenahi dari Pemerintah Provinsi Sulsel juga kesadaran masyarakat setempat yang masih banyak tidak ingin menerima wilayah sebagai tempat wisata, dan ini perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat,” ungkap Hatta.
“Terus terang di Sulsel sendiri masih ada mindset masih menghalangi Wisata Asing, ini menjadi kendala, sehingga Masata membina masyarakat menjadi pendamping,” tutupnya. (*)