Advertisement - Scroll ke atas
  • Pemkot Makassar
  • Media Sulsel
  • Bapenda Makassar
  • Universitas Diponegoro
Makassar

Hentikan Genosida, Aksi Bela Palestina di Makassar Serukan Jihad

1432
×

Hentikan Genosida, Aksi Bela Palestina di Makassar Serukan Jihad

Sebarkan artikel ini
Aksi Bela Palestina di Makassar, Serukan Kemerdekaan dan Hentikan Genosida
Ratusan kaum Muslim dari beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, seperti Makassar, Pangkep, Maros, dan Gowa menghadiri Aksi Bela Palestina yang diadakan pada Ahad, 3 November 2024.
  • Pemprov Sulsel
  • HUT Sulsel ke-355
  • Ir. Andi Ihsan, ST, MM (Kepala Biro Umum Pemprov Sulsel)
  • PDAM Makassar
  • Pilkada Sulsel (KPU Sulsel)

MAKASSAR—Ratusan umat Muslim dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, seperti Makassar, Pangkep, Maros, dan Gowa, berkumpul pada Minggu (3/11/2024) untuk mengikuti Aksi Bela Palestina.

Kegiatan ini dimulai dengan longmarch dari Masjid al-Markaz al-Islami menuju Monumen Mandala. Diiringi pekikan takbir, seruan jihad, dan orasi oleh sejumlah tokoh agama, aksi ini menyoroti genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Ustaz Nasaruddin Linggi Allo, sebagai orator pertama, menegaskan bahwa konflik Palestina bukan hanya persoalan lokal, tetapi masalah seluruh umat Muslim.

Ia mengingatkan pentingnya Palestina sebagai tempat Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam, dan menyebut rakyat Palestina sebagai saudara seiman yang membutuhkan pembelaan.

“Innamal mu’minuuna ikhwah – Sesungguhnya Muslim itu bersaudara. Karena itu, Palestina adalah tanggung jawab kita sebagai kaum Muslimin,” serunya.

Ustaz Faturrahman, orator kedua, menyerukan para pemimpin Muslim untuk mengambil sikap tegas. Ia menyatakan bahwa bahasa yang dapat dimengerti oleh Israel hanyalah bahasa jihad.

“Diamnya para pemimpin Muslim adalah pengkhianatan. Mereka akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah,” tegasnya.

Orator ketiga, Ustaz Satria Arief, menguraikan lima alasan mengapa Palestina terus menjadi medan konflik:

  • Letaknya yang strategis di Timur Tengah.
  • Kekayaan sumber daya air di kawasan tersebut.
  • Kehadiran negara Yahudi di jantung Timur Tengah.
  • Dominasi negara penjajah di kawasan tersebut.
  • Keislaman umat Muslim di Timur Tengah yang menjadi ancaman bagi kepentingan asing.

Ia menyoroti bahwa konflik ini dipicu oleh upaya negara-negara besar seperti Amerika Serikat untuk mempertahankan hegemoni mereka di kawasan tersebut atas nama perdamaian.

Solusi yang diusulkan oleh para orator adalah seruan jihad dan penegakan Khilafah sebagai pelindung umat Islam.

“Hanya dengan tegaknya Khilafah, umat Muslim, termasuk Palestina, dapat dilindungi,” ujar Satria.

Meski berlangsung di bawah terik matahari, aksi ini berjalan dengan tertib hingga selesai menjelang waktu salat zuhur. Peserta aksi membawa pesan solidaritas dan menyerukan agar penguasa Muslim segera bertindak mengerahkan pasukan demi menghentikan genosida di Palestina.

Aksi ini menegaskan bahwa perjuangan membela Palestina adalah bagian dari tanggung jawab umat Islam secara global. (*)

Aksi Bela Palestina di Makassar, Serukan Kemerdekaan dan Hentikan Genosida
Ratusan kaum Muslim dari beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, seperti Makassar, Pangkep, Maros, dan Gowa menghadiri Aksi Bela Palestina yang diadakan pada Ahad, 3 November 2024.

 

 

Citizen Reporter: Andi Annisa

error: Content is protected !!