MAKASSAR—Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Sulawesi Selatan terus melakukan berbagai program umtuk mengentaskan persoalan kemiskinan ekstrem khususnya di wilayah pedesaan.
Plh Kepala Dinas (Kadis) PMD Sulsel, Andi Akbar mengatakan, pada tahun ini pihaknya melakukan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas untuk pengelola teknologi pedesaan yang fokusnya untuk rumah tangga miskin.
“Untuk penanggulangan kemiskinan melalui dinas PMD Provinsi Sulawesi Selatan tahun anggaran 2024 ini. Kami ada program untuk membackup Dinas Sosial, ada beberapa kegiatan Bimtek yang dilakukan, setelah itu untuk peningkatan kapasitas pengelola teknologi pedesaan,” jelasnya.
“Ini fokusnya ke rumah tangga miskin yang masuk dalam data P3km, jadi mereka dilatih dan ditingkatkan kapasitasnya khususnya dalam pengembangan kesejahteraan salah satunya itu pembinaan pengelolaan sampah plastiknya,” ujar Andi Akbar, saat ditemui di Hotel Claro Makassar, Kamis (11/7/2024).
Akbar menjelaskan bahwa Bimtek ini dilakukan di Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Bone.
“Kami laksanakan di Kabupaten Jeneponto, Pangkep dan Bone hari ini dan terakhir, jadi contoh sudah lengkap, karena keterbatasan anggaran makanya baru dilaksanakan di 3 Kabupaten ini, dan baru beberapa angkatan kita laksanakan,” terangnya.
Selain Bimtek pembinaan pengelolaan sampah plastik, Andi Akbar juga mengaku,pihaknya melakukan Bimtek untuk pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
“Jadi selain itu, ada juga Bimbingan Teknis terkait pengelolaan kegiatan atau jenis usaha di Bumdes, bagaimana kegiatan-kegiatan di perekonomian di desa itu bisa di sinergikan melalui jenis usaha Bumdes dengan mengandalkan potensi-potensi desa,” tandasnya.
Lebih jauh Sekdis PMD Sulsel ini menyebutkan, pengembangan wisata di daerah-daerah pedesaan juga terus dilakukan.
“Untuk pengembangan wisata di daerah-daerah pedesaan, yaitu juga memang harapannya Pak Gubernur untuk mencari destinasi atau potensi wisata yang memang bisa dikelola Bumdes, kami sudah komunikasikan secara lisan dulu untuk rapat koordinasi,” lanjutnya.
“Tapi untuk memang penganggaran kegiatannya memang kami belum ada, mudah-mudahan bisa kami coba menganggarkan untuk pembinaannya,” pungkasnya. (*/4dv)
