MAKASSAR—Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Kadisbudpar) Sulawesi Selatan, Muhammad Arafah membuka kegiatan Workshop pemahaman indikator dan pengisian data kepariwisataan dan ekonomi kreatif, bertempat di Hotel Claro Makassar, Rabu (26/6/2024.
Kadisbudpar Sulsel mengatakan, melalui Workshop ini akan tersaji data-data yang valid yang ada di Sisparnas.
“Untuk workshop ini kita berharap, teman-teman bisa mengikuti dengan baik, akan ada data yang betul-betul valid dengan aplikasi yang ada di Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional (Sisparnas) tujuannya memang untuk secara administratif kita dalam mengelola pariwisata itu lengkaplah data kita, cara menginputnya, prosesnya sampai keluar hasil terjaga datanya,” ucap Arafah.
Arafah mengaku, kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini merupakan tindak lanjut pelaksanaan kegiatan tuga pembantuan teknis pengembangan tata kelola destinasi Pariwisata berbasis data yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu yang di hadiri pengelola daya tarik wisata.
“Yang kita laksanakan pada hari ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan tugas pembantuan Bimbingan Teknis pengembangan tata kelola Destinasi Pariwisata berbasis data yang telah dilaksanakan kemarin yang dihadiri oleh sebagian kecil dari pengelola daya tarik wisata yang telah terdata dalam Sisparnas pada tahun 2022 dan 2023 serra para pengelola Desa Wisata yang termasuk dakam 50 atau 75 besar ADWI Di Sulawesi Selatan,” katanya.
Pada kesempatan ini juga kami mengucapkan selamat kepada para Surveyor dan PIC baru yang di tunjuk oleh Kepala Dinas Pariwidata Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan.
“Tentunya kami mengucapkan Terima kasih dan sangat mengapresiasi seluruh Surveyor maupun PIC Kabupaten Kota yang sampai saat ini masih setia untuk bergabung mengembang tugas, melakukan survey lapangan dalam rangka pengumpulan data dan informadi yang dibutuhkan dalam sektor Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Di Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Menurutya, Workshop yang dilaksanakan ini sekaligus untuk memberikan pemahanan terkait indikator dan tata cara pengisian data kepariwisataan dan ekonomi kreatif.
“Kita laksnakan dalam rangka memberikan pemahaman terkait indikatoe dan tata cara pengisian data Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif. Workshop ini juga menjadi ajang sharing Knowledge, tukar pikiran dan tukar pengalaman dalam teknis pengumpulan data, dalam proses survey pengambilan data dilapangan ataupun tekhnis penginphtan kedalam aplikasi dihadapkan pada beberapa hambatan dan kendala, dapat didiskusikan dan dikoordinasikan pada forum ini,” paparnya.
Kadisbudpar Sulsel juga mengaku kualitas suatu kebijakan yang diambil oleh penentu kebijakan ditentukan oleh data dan informadi yang akurat dari hasil kegiatan ilmiah, seperti survey.
Sedangkan data dan informasi yang menjadi basis pengambilan kebijakan tersebut dipengaruhi oleh baik atau buruknya proses pengambilan data yang sesuai dengan kondisi nyata dilapangan.
Dikatakan, surveyor lapangan memiliki peran yang sangat penting dakam suatua kegiatan survey. Surveyor merupakan salah satu kunci yang bisa mempengaruhi baik atau tidaknya hasil survey.
“Sebaik-baiknya instrumen survey yang digunakan, baik berup kuesioner ataupun paduan wawancara apa bila tidak dimaksimalkan dengan baik oleh seorang surveyor maka hasil survey juga tidak akan maksimal,” tegasnya.
Lebih jauh Arafah mengatakan, penunjukan surveyor telah melalui seleksi dan proses recruitmen yang matang, baik secara administratif maupun secara pengalaman.
“Kami percaya bahwa apa yang telah dilakukan Kepala Dinas Pariwisaga Kabupaten Kota Di Sulsel dalam menunjuk PIC maupun surveyor telah melalui seleksi dan proses recruitmen yang matang, baik secara administratif maupun secara pengalaman, mengingat peran dan fungsi strategis surveyor sebagai kunci utama penyajian data dan informasi yang tepat dan akurat sesuai apa yang diharapkan,” urainya.
Ia menambahkan, Sisparnas diharapkan akan menjembatani solusi berbagai persoalan penyediaan data Kepariwisataan yang ada di daerah, utamanya data destinasi dan kunjungan wisatawan di Sulsel secara lebih mendetail sehingga memberikan informasi pwnting dalam pengambilan kebijalan selanjutnya.
Termasuk memudahkan masyarakat dan wisatawan dalam mengakses informasi Kepariwisataan sebelum melalukan perjalanan melalui data kepariwisataan ini, upaya peningkagan pelayanan terkait pelayanan akomodasi kepada wisatawan dapat diperhatikan.
Perencanaan pembangunan kepariwisataan, penambahan jumlah kamar hotel dan akomodasi lainnya serta peningkatan ragam dan kualitas layanan dapat senantiasa diupayakan.
Sementara itu, Ketua Panitia Workshop pemahaman indikator dan pengisian data kepariwisataan dan ekonomi kreatif, Irwan, menambahkan, tujuan pelaksanaan Workshop ini untuk memberikan pemahaman terkait indikator dan tata cara pengisian data Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.
“Jumlah peserta Workshop ini sebanyak 50 orang yang terdari dari atas PIC dan Surveyor Kabupaten Kota Sesulsel, PIC Sisparnas Provinsi serta koordinator Sisparnas Provinsi Sulsel,” ujarnya.
Pada kegiatan Workshop pemahaman indikator dan pengisian data kepariwisataan dan ekonomi kreatif menghadirkan Narasumber yang yang kompeten.
“Pelaksanaan Workhsop pemahaman indikator dan pengisian data kepariwisataan dan ekonomi kreatif dilaksnakan selama satu hari dengan Narasumber yaitu Konsultan Sisparnas dan BPS Provinsi Sulsel,” tutupnya. (*/4dv)