MAKASSAR – Mochammad Al Anugerah Agus, mahasiswa semester 1, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas, selaku finalis penulisan esai dalam ”Islamic Fair of Public Health (IFoPH) 2017” yang dihelat di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, 4 November 2017 mendatang. Rencananya akan menulis esai dengan judul “Menu Makan Sehat Berumur 1439 Tahun, Pencegah Penyakit Faktor Risiko Kardiovaskuler.”
Fokus utama dari esai yang dibuat oleh mahasiswa yang akrab dipanggil Al itu adalah, penyakit-penyakit yang dapat memicu penyakit kardiovaskuler (jantung), yaitu hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, dan obesitas.
Sedikit gambaran untuk mencegah ke-empat penyakit tersebut, Al menyarankan agar mekonsumsi Jahe untuk menyelesaikan permasalahan hipertensi, dislipidemia, dan obesitas sedangkan untuk diabetes melitus maka perlu memperhatikan Indeks Glikemik makanan.
“Di dalam Al-Qur’an surah Al-Insan ayat 17, telah dijelaskan, bahwa terdapat minuman yang dicampur jahe untuk penduduk surga. Sedangkan dalam Surah Al-A’raf ayat 31, dijelaskan, bahwa Allah tidak suka orang-orang yang berlebihan. Inilah yang perlu kita teliti dan hasil yang saya dapatkan bahwa dengan kedua ayat tadi, ternyata, insyaa’ Allah penyakit jantung dapat diatasi.” terang Al, kepada mediasulsel.com, Senin (30/10)
Melalui esainya kali ini, Al berharap, dikemudian hari lebih banyak lagi lomba-lomba yang menjadikan Al-Qur’an sebagai objek penelitian.
“Al-Qur’an saat ini masih banyak dijadikan hanya sebagai bahan bacaan, padahal menurut dosen gizi UNHAS, Prof. Veni Hadju, terdapat ayat dalam Al-Qur’an yang memerintahkan kita untuk mengkaji Al-Qur’an lebih dalam. Sudah saatnya kita kembali ke panduan hidup kita dalam memajukan umat manusia,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, PhD, apa yang dilakukan oleh Al adalah prestasi yang luar biasa, mengingat saat ini Al masih berstatus sebagai mahasiswa baru.
“Kata-kata positif misalnya mantapp, dahsyat, super sekali, hebat, adalah kata-kata yang sederhana saja, tetapi membawa energi positif dalam memimpin mahasiswa,” ungkap Prof. Sukri, yang juga merupakan mantan Ketua Senat Mahasiswa FKM Unhas, periode 1996-1997, saat ditanya jurus yang digunakan membina mahasiswa. (*/464ys)