SINJAI—Desa Wisata Barania, yang terletak di Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai adalah Desa Wisata yang memperoleh Penghargaan Juara I Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 untuk kategori Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE) dari kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) yang diserahkan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, 30 Oktober 2022 lalu.
Desa Wisata Barania yang identik dengan Kampoeng Galung (Kampung Sawah) menawarkan paket live in atau hidup dan tinggal bersama warga setempat. Mereka yang memilih piknik dengan cara ini akan merasakan pengalaman hidup dalam suasana pedesaan sebagai salah satu tren piknik masa kini.
Namanya pengalaman hidup berarti wisatawan akan menikmati kebiasaan hidup warga, kenikmatan kuliner desa, budaya desa belajar seni budaya hingga menikmati panorama dan wisata alam yang terdiri dari Kampoeng Galung, Air Terjun Barania, Taman Agrowisata Pattiroang dan Camping di Katinroang Bissua Camp.
“Tamu (wisatawan) tinggal di rumah warga. Kalau yang punya rumah hidup membuat gula aren, tamu juga ikut bikin gula aren. Kalau mencari rumput, ikut cari rumput. Kalau Bertani , ikut bertani,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Sulawesi Selatan, Muh. Saleh, dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.
Sebagian rumah warga pun menjadi homestay yang bisa ditempati tamu selama berada di Desa Barania. Meski hanya berlangsung singkat, sering kali semua berakhir dengan haru bahagia. “Rasanya seperti keluarga” inilah motto Desa Wisata Barania.
Untuk sampai di Desa Barania yang berjarak sekitar 147 Kilometer dari Kota Makassar, 45 Kilometer dari Kota Sinjai dan sekitar 8 Kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan Sinjai Barat ini, selain menggunkan kendaraan pribadi juga tersedia angkutan umum yang jika di Kota Makassar dapat diperoleh dengan mudah di Terminal Regional Daya.
Memasuki pintu gerbang desa yang terbentuk pada tahun 1989 dan berada di ketinggian 900 dpl ini, kita disambut suasana yang sejuk serta sapaan warga khas pedesaan yang ramah. Di kiri kanan jalan terdapat beberapa homestay bagi pengunjung yang akan tinggal beberapa hari.
Salah satu objek andalan di sini adalah wisata berbasis kelestarian lingkungan dan ecotourism, berupa hamparan sawahnya yang merupakan daya tarik luar biasa, adalah Kampung Galung.
Sesuai namanya Galung dalam bahasa Bugis/Konjo berarti Sawah, di Lokasi ini kita disuguhkan hamparan hijau dan kuning sawah dengan udara sejuk sepanjang jalan beton sekitar 2 km yang memudahkan akses ke lokasi.
Objek wisata ini tampak terkelola dengan baik dilihat dari banyaknya fasilitas pendukung. Tidak hanya jalan beton yang meliuk tetapi juga fasilitas penunjang lainnya seperti gazebo, warung kuliner, kolam renang, dan camping ground.
Suara aliran air di saluran pengairan sebelah kanan kiri jalan memberi kenyamanan tersendiri. Jika merasa haus, terdapat beberapa kafe di pinggir jalan yang bisa disinggahi untuk sekedar menghilangkan rasa haus sambil menikmati pemandangan.
Beragam kuliner lokal yang sehat juga tersedia. Tempat yang bagus untuk melepaskan penat, bebas dari rutinitas keseharian.
Selain Kampung Galung di Desa ini juga memiliki destinasi lain yaitu Air Terjun Barania, yang berada di Dusun Mattirohalia, tak jauh dari Kampung Galung ini, dan panorama sumber daya alam yang memanjakan mata.
Di tempat ini kita juga akan menemukan berbagai macam sayur-sayuran, buah-buahan, peternakan sapi penghasil susu perah bahkan juga produksi Biogas mandiri yang dihasilkan dari limbah tenak sapi. (464ys)
