MAKASSAR—Krisis minat baca masih jadi tantangan besar di tengah derasnya arus digital. Menjawab hal itu, Pemerintah Kota Makassar meluncurkan program DropBook lewat Dinas Perpustakaan, sebuah terobosan untuk menghidupkan kembali budaya baca sekaligus memperluas akses literasi bagi warga.
Olehnya itu, Pemerintah Kota Makassar terus berupaya memperkuat budaya baca masyarakat lewat program baru bertajuk DropBook. Inisiatif ini digagas Dinas Perpustakaan dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk Relawan Literasi Masyarakat (RELIMA) Sulawesi Selatan.
Koordinator RELIMA Sulsel, Ady Akbar, menilai program ini bukan hanya inovatif, tetapi juga langkah konkret dalam memperluas akses bacaan.
“Secara teknis, program ini menjaring dan mengumpulkan buku dari masyarakat, lalu mendistribusikannya kembali ke sekolah atau perpustakaan yang membutuhkan,” jelasnya.
“Tentu ini adalah bagian dari komitmen Pemkot untuk menyalakan minat baca dan literasi masyarakat, sehingga patut didukung secara kolektif,” ujarnya usai bertemu Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Dr. Aryati Puspasari Abady, Rabu (1/10) kemarin.

Ady yang juga pendiri Sekolah Literasi Desa menambahkan, keberadaan DropBook dapat melengkapi koleksi bacaan di sekolah maupun perpustakaan yang selama ini masih terbatas.
“Program ini banyak melibatkan masyarakat usia sekolah, sehingga membuka peluang menumbuhkan minat baca sejak dini,” katanya.
Sementara itu, melalui unggahan di akun resmi Instagramnya, Dinas Perpustakaan Kota Makassar menjelaskan bahwa DropBook dirancang untuk memperluas jangkauan layanan, membuka akses membaca yang lebih merata, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas sektor. Harapannya, lahir generasi pembelajar yang lebih kuat di Kota Makassar. (*)


















