Advertisement - Scroll ke atas
  • Media Sulsel
  • Universitas Dipa Makassar
News

Polisi Akan Panggil Pelajar Pelaku Bully di Thamrin City

397
×

Polisi Akan Panggil Pelajar Pelaku Bully di Thamrin City

Sebarkan artikel ini
  • Pascasarjana Undipa Makassar
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar

JAKARTA – Polsek Metro Tanah Abang akan memanggil anak-anak pelaku bully terkait video yang beredar di media sosial dengan korban berinsial SB, siswi kelas 6 SD, bertempat di Thamrin City, Lantai 3A, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

”Ya, ‎‎rencana Selasa, manggil mereka anak-anak pembully itu ke Polsek Metro Tanah Abang sebagai saksi dulu, setelah itu baru ambil langkah,” ujar Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang, Kompol Mustakim, Senin kemarin (17-07-2017).

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Tak hanya mereka yang melakukan bullying tersebut, Polisi juga akan memanggil orangtuanya dan pihak sekolah.

“Karena ini anak-anak, maka prosedurnya panggil orangtua anak-anak itu dan pihak sekolah maupun P2TP2A. Ada tujuh anak dan orangtua yang akan dipanggil sebagai saksi,” tegas Kompol Mustakim.

 

Sebelumnya rekaman video viral bullying yang diunggah akun Lambeturah di Instagram, memperlihatkan beberapa siswa berseragam SMP yang tengah mengelilingi seorang siswi berseragam putih. Siswi berseragam SMP terlihat menjambak rambut siswi bersergam putih, bahkan membanting. Ada lagi siswa yang menjambak dan seperti menendang. Adegan bullying di video ini terjadi di Thamrin City.

Menurut Kompol Mustakim, saat itu korban hendak pulang sekolah, namun dalam perjalanan, korban dicegat para pelaku dan diajaknya ke Thamrin City, tepatnya di koridor lantai 3A.

“Kondisi koridor itu dalam kondisi kosong lantaran tak banyak terpakai untuk berjualan,” terang Kompol Mustakim.

Korban yang masih duduk di kelas 6 SD ini dijambak dan dibanting oleh pelajar lain. Menurut Kompol Mustakim, kasus pembully-an ini diawali oleh cek-cok antar mereka. Usai kejadian, korban bersama orangtuanya datang ke Polsek Metro Tanah Abang untuk melaporkan kejadian tersebut.

“Kami kemudian mengantarkan korban untuk dilakukan visum di RSCM. Karena sudah malam, kemudian keesokan harinya (Sabtu, 15-07-2017) orangtua korban membuat laporan,” kata Kompol Mustakim. (*/4ld)

error: Content is protected !!