MAKASSAR—Lurah Biring Romang, Mar’in Muhammad Martono didampingi Pj. Ketua LPM, Ambang Ardi Yunisworo, Babinsa, Serka Irwan Bahtiar dan sejumlah Pj. Ketua RW dan PJ. Ketua RT serta turut dihadiri Ketua KNPI Kecamatan Manggala, Irham Muin, melaksanakan Safari Ramadhan di Masjid Al Ikhlas ORW. 03 Kelurahan Biring Romang, Kecamatan Manggala, Sabtu (23/3/2024).
Dalam sambutannya sebelum pelaksanaan Sholat Taraweh berjamah bersama warga setempat, Mar’in menghimbau jemaah Masjid Al Ikhlas untuk senantiasa mendukung dan menjalankan program yang telah digulirkan Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Jagai Anak ta’.
“Di bulan Ramadhan saat ini, biasanya cenderung meningkat kerawanan sosial di lingkungan kita. Terutama terkait maraknya kenakalan remaja di malam hari dan atau usai sholat subuh. Olehnya itu saya mengajak Jemaah Masjid Al Ikhlas untuk menjalankan program Bapak Wali Kota khususnya program Jagai Anak ta’,” tutur Mar’in.
Mar’in meminta warga untuk meningkatkan perhatiannya kepada anaknya masing-masing dengan jalan segera mencari dan menemukan keberadaannya serta segera mengajaknya pulang, jika pada jam 22.00 belum kembali ke rumah.
Pada sesi dialog bersama warga usai menjalankan sholat Taraweh berjamaah, yang dipimpin Ketua Pengurus Masjid Al Ikhlas, Abd. Muin, sejumlah keluhan dilontarkan warga, khususnya terkait banyaknya mobil sampah yang parkir di sepanjang badan jalan di wilayah ORW. 01 Kelurahan Biring Romang, yang cukup menggangu kelancaran dan kenyaman pemakai jalan dan bahkan rawan terhadap terjadinya kecelakaan.
Menanggapi hal itu, Mar’in mengaku, situasi itu memang membutuhkan kesadaran bersama terutama para sopir mobil sampah, agar tidak parkir di sembarang tempat. Namun Lurah Mar’in mengaku kesulitan karena biasanya setelah ditegur, situasi hanya kan membaik satu atau dua hari saja, setelah itu akan kembali parkir di jalanan.
Sementara itu Pj. Ketua LPM Biring Romang, Ambang Ardi menjelaskan, bahwa dari sekitar 50 mobil sampah yang parkir di wilayah ORW 1 tersebut, hanya ada 1 mobil yang merupakan milik Kecamatan Manggala, sisanya berasal dari kecamatan lain.
“Kita tidak bisa menyalahkan begitu saja para sopir mobil sampah itu, karena memang tidak ada lahan parkir untuk mereka yang disiapkan pemerintah. Di satu sisi keselamatan mobil-mobil itu mejadi tanggung jawab penuh para sopir, sehingga mereka tidak punya pilihan selain membawanya pulang dan parkir seadanya seperti saat ini,” jelas Ambang.
Lebih lanjut Ambang menjelaskan, bahwa hal ini sudah beberapa kali diangkatnya melalui forum Musrenbang, namun belum pernah memperoleh respon positip selain pernyataan, bahwa mobil-mobil sampah tersebut merupakan tanggung jawab masing-masing kecamatan.
Selain terkait mobil sampah, warga juga menanyakan terkait proses pengadaan kantor kelurahan definitif yang hingga saat ini belum terwujud, meski di satu sisi kelurahan Biring Romang diketahui memiliki banyak lahan fasum yang bisa digunakan sebagai kantor lurah.
Menanggapi keluhan tersebut Lurah Mar’in mengaku sejak dirinya diamanahkan sebagai Lurah Biring Romang pada awal Januari 2024, dirinya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk mencari akar permasalahannya.
“Sejak saya menjabat lurah di sini awal Januari lalu, saya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah SKPD terkait, dan alhamdulillah tahun ini Dinas PU telah menganggarkan perencanaannya, namun baru dapat dibangun setelah lahan fasum tersebut jelas alas haknya. Makanya saat ini kami terus mempersiapkan administrasi terkait pensertipikatan lahan tersebut sesuai petunjuk Dinas Pertanahan dan BPKAD,” tegas Mar’in.
Pj. Ketua ORW. 03 Kelurahan Biring Romang, Moh. Syair Saad selaku tuan rumah, mengaku sangat berterima kasih atas kesediaan Lurah dan Ketua LPM Biring Romang melakukan dialog dan mendengarkan keluhan warganya dalam kegiatan safari Ramadhan kelurahan Biring Romang tersebut.
“Tentu kami berterima kasih atas kesediaan Pak Lurah dan Ketua LPM atas kehadirannya dan kesediaan menanggapi keluhan warganya yang selama ini dirasakan. Terlebih dengan penjelasan-penjelasan tersebut warga jadi mengerti dan faham akan apa yang sebenarnya terjadi,” tukas Syahrir. (3l4)
